REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Capres Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kabanjahe Kota, Sumatra Utara, Selasa (10/6). Saat memasuki gerbang gereja, Jokowi dikalungkan kain ulos khas Batak berwarna merah.
Pendeta Agustinus Purba, yang menyambut Jokowi, bercerita mengenai kondisi para pengungsi. Menurut dia, hingga saat ini masih ada 15.800 pengungsi yang tersebar di 12 posko. Salah satu poskonya yaitu di GBKP Kabanjahe Kota. Para pengungsi tersebut bertahan selama sembilan bulan dengan kondisi yang serba darurat.
Hingga saat ini, lanjut dia, ribuan pengungsi tak tahu mengenai nasib mereka ke depan. Rumah dan ladang mereka telah rusak terkena erupsi Sinabung.
"Penderitaan pengungsi sampai sekarang belum berakhir dan kami juga tidak tahu kapan ini akan berakhir. Kami butuh perhatian," ujar pendeta tersebut.
Menurut Agustinus, saat ini mereka tengah berusaha mencarikan orang tua asuh yang mau menyekolahkan anak-anak korban Sinabung. Total ada 83 anak yang sedang disiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi.
Mendegar kisah pilu para pengungsi, Jokowi pun langsung berjanji akan menyekolahkan 83 anak-anak tersebut. "Yang 83 anak ini tolong diserahkan saja pada saya," ucap gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut.
"Jangan ada yang bayangkan Jokowi duitnya banyak. Tidak. Tapi saya berusaha menyelesaikan masalah itu. Mengenai caranya itu urusan saya. Pemimpin memang harus berani menghadapi risiko seperti ini," ucap Jokowi.