Priyo: Prabowo Ingin Wong Cilik Tersenyum Gembira
Senin , 16 Jun 2014, 14:09 WIB
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyatakan calon presiden Prabowo Subianto lebih progresif dalam menyampaikan gagasan dan program kerjanya, sebagaimana yang terlihat pada debat dengan calon presiden Joko Widodo bertema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" di Jakarta, Minggu (15/6) malam.

Priyo di Jakarta, Senin, saat menanggapi debat itu mengatakan, gagasan penyelamatan kebocoran anggaran negara dan membuka lahan pertanian untuk membuka lapangan kerja yang disampaikan Prabowo lebih progesif dibandingkan dengan program calon presiden lain.

Priyo yang juga anggota Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta mengatakan intisari dari visi ekonomi kerakyatan Prabowo adalah membuat "wong cilik gemuyu" (orang kecil tersenyum gembira).

"Ini gagasan orisinil yang sederhana dan memikat," ucap Priyo.
Ketua Umum DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) itu menyatakan gagasan dan pernyataan Prabowo itu merupakan sikap yang jelas memihak pada kepentingan rakyat bawah yang selama ini masih terpinggirkan.

Pemikiran Prabowo tentang penyelamatan kebocoran uang negara triliunan rupiah untuk memperluas puluhan ribu lapangan kerja, serta memanfaatkan lahan hutan yang rusak untuk diolah menjadi lahan produktif, juga dipandang sebagai gagasan yang lebih progresif, ujarnya.

Ketua DPP Partai Golkar itu juga menilai Prabowo lebih menguasai masalah besar yang dihadapi bangsa dan bisa memberikan solusinya. "Ia bicara bicara tantangan makro maupun mikro ekonomi dengan cakap," paparnya.

Priyo menambahkan gagasan Prabowo membangun dari desa dengan alokasi dana minimal Rp1 miliar perdesa bisa berdampak besar bagi pemilih-pemilih di pedesaan.

"Masyarakat desa merasa di-wongke atau dimanusiakan, dan lebih diberdayakan kalau Prabowo menjadi presiden," katanya.
Prabowo sudah lama memperjuangkan anggaran untuk desa, jauh sebelum Undang-Undang Desa mengatur persoalan dana untuk desa.

Priyo optimistis jika pejuang-pejuang desa yang tergabung di lembaga seperti Parade Nusantara, PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia), Apdesi (Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia), dan Forsekdesi (Forum Sekretaris Desa Seluruh Indonesia) yang selama tujuh tahun berjuang merasa dibela dan akan bergerak memenangkan Prabowo.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar