REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO-- Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto berkampanye di wilayah Jawa Tengah, Kamis (26/6). Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyapa para pendukung dan masyarakat di Sukoharjo dan Boyolali.

Prabowo-Hatta Rajasa tentu mengincar suara di Jawa Tengah. Meskipun wilayah tersebut dikenal sebagai basis suara dari PDI Perjuangan (PDIP), partai pengusung pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ketua Tim Pemenangan Daerah Wisnu Suhardono masih yakin Prabowo-Hatta dapat unggul, meskipun tipis.

"Insya Allah 51 persen untuk Jawa Tengah. Mohon doa restu, mohon dukungan," kata dia di Lapangan Madegondo, Grogol, Sukoharjo.

Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Hidayat Nur Wahid mempunyai incaran suara yang lebih tinggi. Ia mengatakan, target realistis pasangan dari koalisi Merah Putih bisa mencapai 65 persen suara di Jawa Tengah. Hidayat optimistis karena menilai ada dua komponen utama yang dapat membantu merebut suara.

Pasangan Prabowo-Hatta diusung enam partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih. Ditambah lagi dengan adanya kader Partai Demokrat yang secara pribadi memberikan dukungan. Hidayat mengatakan, partai mempunyai infrastruktur, kader, dan tokoh yang bisa digerakkan untuk membantu pemenangan.

Selain itu, Hidayat mengatakan, Prabowo dan juga tokoh lainnya dalam koalisi Merah Putih aktif dalam komunitas masyarakat. Ia mengatakan, komunitas ini dapat membantu untuk melakukan pendekatan pada masyarakat lainnya dan menyosialisasikan program Prabowo-Hatta.

"Sekaligus mengklarifikasi beragam fitnah berseliweran yang ditujukan pada Pak Prabowo. Saya kira warga perlu dan berhak untuk mendapatkan kebenaran itu seperti apa," kata dia.

Hidayat mengatakan, Prabowo-Hatta dan juga tim lainnya pun akan melakukan pendekatan pada masyarakat. Ia mengatakan kegiatan Prabowo kampanye ke Jawa Tengah ini juga bisa menjadi langkah positif untuk membantu memenangkan perebutan suara.

Selain itu, ia mengatakan, Prabowo-Hatta akan berusaha menegaskan menjadi pilihan yang terbaik. "Warga bisa komunikasi secara langsung dan mereka bisa memberikan penilaian secara objektif. Dengan cara itu, bukan mustahil kita berharap mereka bisa mendukung," ujar dia.