REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fungsionaris PDIP, Zuhairi Misrawi, menyatakan tuduhan TV One terhadap PDIP dan capres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan fitnah yang disengaja.
"TV One sengaja memanipulasi fakta. Selama ini, PDIP sudah menegaskan dirinya sebagai partai yang berlandaskan Pancasila 1 Juni 1945," kata Zuhairi saat dihubungi Republika, Rabu (3/7) siang.
Menurut Zuhairi, publik juga tahu di dalam PDIP terdapat sayap Islam, yaitu Baitul Muslimin Indonesia. PDIP sadar betul bahwa Pancasila 1 Juni 1945 sejalan dengan nilai-nilai ke-Islam-an yang sangat menekankan al-ta'awun atau semangat gotong-royong.
Jadi, TV One diduga telah berpolitik dengan menghalalkan segala cara untuk memuaskan pemiliknya. "Hal Ini sangat disayangkan bagi iklim demokrasi di Indonesia," ungkap Zuhairi.
"Kami, kader PDIP yang berlatarbelakang NU dan kalangan pesantren, sangat kecewa dan meminta KPI mengambil tindakan tegas terhadap TV One," jelas Zuhairi.
Sebelumnya, TV One telah menayangkan berita berjudul 'PDIP Menerima Kunjungan Partai Komunis Tiongkok di Tahun 2012'.
Dalam video yang diunggah ke Youtube pada Rabu (2/7), PDIP disebut mengirimkan beberapa kader untuk menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Tiongkok (CPC).
Berikut ini adalah isi berita TV One:
"Ditengah kekhawatiran munculnya bahaya laten komunis, ternyata Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membina hubugan yang erat dengan Partai Komunis Tiongkok atau (CPC)".
"Selain menerima kunjungan dari perwakilan Partai Komunis Tiongkok, PDIP juga mengirimkan sejumlah kadernya untuk mengenyam ilmu di partai komunis tersebut."