Diprotes Kubu Prabowo-Hatta, Saksi Ahli KPU: Please
Jumat , 15 Aug 2014, 18:05 WIB
antara
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kedua kanan) mengikuti sidang kode etik bersama Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Harjono santai saat diprotes kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ketika hadir di sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai saksi ahli KPU.

Menurut dia, untuk mencari kebenaran dan keadilan yang harus dinilai adalah apa yang dibicarakan. "Untuk proses mencari keadilan, please yang dinilai apa yang dikatakan. Bukan siapa yang mengatakan," kata Harjono di aula Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (15/8).

Tim kuasa hukum Prabowo-Hatta, Razman Arif protes dan keberatan jika mantan hakim MK Harjono memberikan keterangan sebagai saksi ahli KPU di sidang DKPP. Lantaran Harjono dituding pro-Joko Widodo.

"Kami menemukan foto Pak Harjono dengan Pak Joko Widodo. Ini ada kaitannya dengan pengambilan sumpah, sebab KPU adalah lembaga yang independen," kata Razman sambil menunjukkan bukti foto dalam sidang DKPP.

Dalam foto tersebut, terlihat Jokowi dan Harjono berpose sambil berangkulan. Jokowi menggunakan kemeja putih sementara Harjono berbaju batik. 

Namun, dalam foto tersebut juga tampak beberapa orang lainnya. Diduga foto tersebut diambil di sebuah acara yang dihadiri banyak orang.

"Bagaimana bisa saksi ahli yang dihadirkan KPU ada kaitannya dengan presiden yang ditetapkan KPU. Beliau ahli, tapi dihadirkan KPU yang harusnya independen," ujar Razman dengan nada bicara cukup tinggi. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar