Home >> >>
Ical: Saya Didukung 24 Pimpinan DPD I
Selasa , 29 Apr 2014, 00:01 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menggunakan hak pilih di TPS 32, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 24 dari 33 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I partai Golkar, solid menyatakan tetap mendukung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical sebagai calon presiden (capres) dari partai tersebut. Sikap tersebut dimaksudkan untuk membendung adanya wacana liar mengevaluasi pencapresan Ical dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai bulan mendatang.

''Intinya adalah bahwa mereka (pimpinan DPD I) mengatakan bahwa ketua umum harus bisa berusaha untuk menjadi calon presiden dari partai,'' kata Ical di kediamannya di bilangan Jakarta Pusat, Senin (28/4).

Ical mengatakan, DPD I pun memberi mandat agar Ical sebagai capres punya hak untuk melakukan negosiasi politik dengan partai dan capres lain untuk mempertahankan mantan Menkokesra itu sebagai capres.

Ical mengundang seluruh pimpinan DPD I Golkar untuk konsolidasi dan silaturahmi di kediamannya di Jalan Mangunsarkoro, 42, Menteng, Jakpus, Senin (28/4) malam. Dikatakan Ical, pertemuannya bersama pimpinan DPD I itu, adalah untuk mengabarkan dan memberi informasi perkembangan politik dan situasi internal partai saat ini.

Pantauan Republika, tampak beberapa pimpinan DPD I dan petinggi Golkar lainnya. Sebut saja diantaranya, Ketua DPD I Golkar Gorontalo Rusli Habibie, Ketua DPD I Golkar Jogjakarta Gandung Pardiman, Ketua DPD I Golkar Sumatera Utara Ajib Shah, dan lain-lain.

Beberapa petinggi Golkar, selain Ical, juga hadir diantaranya, Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad, dan Bendahara Umum Golkar Setya Novanto. Diterangkan Ical, pertemuannya dengan petinggi Golkar di tingkat daerah itu, bukanlah forum resmi melainkan hanya konsolidasi santai tentang 'sepak terjang' politisi nasional saat ini, menghadapi pemilhan presiden (pilpres) mendatang.

Ical dan petinggi yang hadir, dikatakan dia, juga saling bertukar informasi soal perkembangan politik pascapileg. Seperti diketahui, hingga sekarang, wacana mengevaluasi Ical sebagai capres dari partai dan Ketua Umum Golkar, menjadi bola liar di internal partai. Beberapa tokoh teras di partai berlambang pohon Beringin itu, meminta agar mempercepat rapimnas untuk mengevaluasi hasil pileg yang stagnan.

Evaluasi dalam rapimnas tersebut adalah forum tertinggi partai Golkar. Namun, yang punya hak suara adalah para pimpinan DPD I.

Terkait soal hasil pileg yang tak beda dengan pileg 2009, membuat Golkar tak bisa mengajukan Ical sebagai capres langsung. Sebab, Golkar dalam hitung cepat pileg, hanya memperoleh 14,5 persen suara. Sedangkan partai peserta pemilu 2014, mengharuskan punya suara hasil pileg minimal 20 persen.

Hal tersebut, dikatakan beberapa petinggi partai, disebabkan kegagalan Ical dalam mengkonsolidasi partai. Kegagalan tersebut pun menciptakan riak politik untuk 'menggusur' Ical dari posisi ketua umum.

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Bambang Noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar