REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini Joko Widodo akan mampu menjaga pelaksanaan Islam ahlussunnah waljamaah, dan kesejahteraan rakyat.
Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan setelah melakukan rapat pleno bersama antara jajaran Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro DPP PKB di Jombang, yang dihadiri semua pimpinan PKB, menyepakati bahwa PKB akan berkoalisi dengan PDIP dalam mengusung capres Jokowi. Keputusan ini didasarkan atas maslahat kebangsaan dan kesejahteraan rakyat.
"PKB meyakini Jokowi akan mampu menjaga tegak dan utuhnya NKRI, pelaksanaan Islam ahlussunnah waljamaah dan peningkatan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia," kata Muhaimin dalam siaran persnya, Ahad (11/5).
Pilihan dan keputusan PKB mendukung Jokowi dan berkoalisi dengan PDIP ini semata-mata karena ingin menciptakan pemerintahan yang kuat dan berwibawa serta efektif bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pilihan PKB ini didasarkan oleh masukan dari para kiai, pengurus DPP, dan konstituen PKB yang kami mintai pandangan.
"Keputusan PKB ini murni didasari oleh keinginan menciptakan pemerintahan yg kuat, efektif dan efisien. Sebab kami sadar bahwa untuk membenahi Indonesia diperlukan kerja sama yang baik dan tulus antar semua komponen bangsa," kata Muhaimin.
Bersatunya PKB dan PDIP diharapkan akan mempermudah mewujudkan cita-cita perjuangan para pendiri bangsa ini. Terbukti kerjasama dan gotong royong antar pemimpin, elit dan tokoh serta basis massa PKB dan PDIP ini sudah terjalin sejak jaman revolusi kemerdekaan bangsa ini, antara para kiai dan tokoh kaum nasionalis, antara para santri dan kaum marhaen, antara PNI dan NU serta antara Bung Karno dan Mbah Hasyim Asyari serta para sesepuh NU lainnya.