Home >> >>
Soal Pendamping Jokowi, Ekonom Pilih MS Hidayat Ketimbang JK
Rabu , 14 May 2014, 20:59 WIB
Antara
Menperin MS Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla (JK) dianggap tak tepat untuk menemani Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres mendatang. Alasan utamanya, karena khawatir adanya matahari kembar.  

"Siapa pun tahu, sosok JK itu seperti apa. Jangankan Jokowi, SBY saja kesulitan mengendalikan JK saat masih jadi wapresnya dulu," ujar pengamat ekonomi Laksita Utama, Rabu (14/5).

Dalam pemerintahan, kata Laksita, akan tidak bagus jika ada dua matahari. Karena, sistem yang dibangun akan menjadi berantakan. 

Calon pendamping Jokowi, ujar Laksita, sebaiknya seorang pengusaha yang pernah menjadi bagian birokrasi pemerintahan. Termasuk bisa mengendalikan perekonomian. Ia menyebut, MS Hidayat yang sekarang menjabat Menteri Perindustrian. 

"Kapabilitas dan pengalaman beliau sudah teruji. Hanya saja, PDIP punya pe-er untuk menaikkan elektabilitasnya dengan bantuan Partai Golkar," kata Laksita.

Ia menambahkan, meski bukan dari kalangan militer yang identik dengan pengatur strategi, sosok Hidayat bisa diterima pasar. "Dia juga harus bisa menyelesaikan persoalan negara yang seabrek ini dengan cepat dan serta punya kemampuan mendistribusikan tanggung jawab kepada timnya yang ada di pemerintahan," katanya.

Hal yang sama juga dilontarkan ekonom CSIS, Pande Raja Silalahi. Meski tidak melihat keseriusan Hidayat, ia melihatnya laik dipertimbangkan sebagai calon alternatif selain JK.

Apalagi, kata Pande, posisi MS Hidayat juga sangat strategis. Yaitu mengendalikan sektor industri yang menjadi poin penting dalam pemerintahan mendatang. “Saya pikir, Pak Hidayat patut dikedepankan sebagai calon alternatif cawapres,” ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar