Home >> >>
Keputusan Cawapres di Tangan Prabowo
Ahad , 18 May 2014, 13:43 WIB
Antara/Reno Esnir
Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dua kiri), menghadiri pendeklarasian dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Prabowo Subianto di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Beberapa partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) sudah mengajukan nama pendamping. Sebut saja Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengajukan Hatta Rajasa. Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan tiga nama.

PKS mengusulkan Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan (Aher). Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengatakan, nama-nama yang masuk akan menjadi bahan pertimbangan bersama. "Nanti terakhir Pak Prabowo yang akan menentukan," kata dia, saat dihubungi Republika, Ahad (18/5).

Suhardi mengatakan, akan ada pertemuan antara partai dalam koalisi. Sejauh ini baru PAN, PKS, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sepakat mendukung Prabowo sebagai capres. Suhardi mengatakan, dalam pertemuan itu akan dibahas siapa calon terbaik untuk mendampingi Prabowo. "Akan ada pertemuan setelah koalisi ini. Mereka bisa mengusulkan mana yang terbaik," ujar Suhardi.

Menurut Suhardi, nama yang sudah secara eksplisit muncul adalah Hatta, Anis, Hidayat, dan Aher. PPP belum tampak memunculkan nama cawapres. Namun, ia mengatakan, ada sinyal jikalau PPP mengusung ketua umumnya, Suryadharma Ali (SDA). Ia mengatakan, nama-nama ini tentu akan masuk dalam pertimbangan. "Setelah semakin matang, Pak Prabowo akan mengambil keputusan," kata dia.

Dari nama-nama yang muncul, Suhardi menilai, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, ia melihat, nama yang ada merupakan tokoh yang sudah dikenal di mata masyarakat. Ia mengatakan, Prabowo nantinya akan menerima masukan dari berbagai pihak untuk kemudian menentukan pilihan. "Nanti akan bisa dievaluasi bersama," ujar dia.

Perihal adanya penilaian mengenai bagi-bagi kursi partai koalisi, Suhardi menyangkalnya. Ia mengatakan, koalisi dibentuk berdasarkan pada program yang bisa diusung bersama ke depan. Ia mengatakan, Gerindra sendiri sudah mempunyai enam program aksi. Karena itu untuk mengisi kursi menteri, ia mengatakan, akan lebih mengarah pada orang yang kompeten di bidangnya, bukan karena pembagian. "Siapa yang mampu, paling berpengalaman. Jadi pada profesionalitasnya," kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar