REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto mengatakan kesenjangan ekonomi dan sosial menjadi salah satu pemicu pelaku korupsi di tubuh pemerintahan. Menurutnya, ini terjadi karena kebocoran-kebocoran kekayaan nasional dalam jumlah masif.
"Akibatnya, kita tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menjamin kualitas hidup para pegawai dan aparatur negara," kata Prabowo kata Prabowo dalam acara debat antarcapres dan cawapres di Jakarta, Senin (9/6).
Bahkan, kata dia, kadangkala gaji atau penghasilan pegawai tidak sebanding dengan tanggung jawab yang mereka emban. Sehingga, lanjutnya, tak sedikit dari mereka yang tergoda untuk 'mengambil' APBD.
"Jadi, kalau mau mengurangi korupsi, kita harus perbaiki dan jamin kualitas hidup mereka (para pegawai). Langkah pertama, tentunya kami ingin menutupi kebocoran kekayaan nasional ini dulu lewat kebijakan-kebijakan strategis," ujarnya.
Di sisi lain, kata Prabowo lagi, lembaga hukum seperti KPK, Kejaksaan, dan Polri juga mesti ditingkatkan kapasitas dan kemampuan manajerialnya, sehingga mereka dapat menegakkan hukum dengan baik. "Sistem rekrutmen di lembaga-lembaga itu harus dibenahi. Kita harus lebih banyak lagi merekrut orang-orang terbaik," imbuhnya.