Home >> >>
Ini Penilaian Debat Capres Menurut Pakar Komunikasi
Senin , 09 Jun 2014, 23:18 WIB
Republika/Edwin Dwi Putranto
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). Debat pertama tersebut mengambil tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Yang Bersih dan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik Unpad, Lely Arianie, menilai pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) unggul dalam debat melawan Prabowo dan Hatta Rajasa. "Kita lihat dari narasi pertama. Subtansi terkait dgn cara menjawab Tentang pertanyaan atas tema yg disodorkan," jelasnya.

Lely menjelaskan, komunikasi politik itu digagas sebagai ppertukaran, bukan penyampaian pesan politik. Artinya pernyataan atau jawaban terhadap pertanyaan itu terkait bagaimana kandidat memberi ruang untuk pesannya bisa disampaikan dalam kata yang tak bersayap, tak normatif.

"Maka subtansi tentang demokrasi, keadilan atau kesamaan dimuka hukum itu harusnya tidak diperdebatkan," kata Lely, kepada Republika, Senin (9/6). Jadi mereka harus mengatakan demokrasi bagi adalah mendengarkan kata jokowi. Tapi prabowo menjawab yang bersayap.

Lalu tentang penegakan hukum. Asumsi masyarakat yang terlanjur menasbihkan keadilan itu tumpul untuk si kaya dan tajam untuk si miskin harusnya dijawab kedua pimpinan dengan ketegasan. "Kalau menggunakan kata saya atau kami maka akan. Nah mungkin karena banyak masalah yang dipertanyakan mereka hanya menjawab "akan" yang itu bukan sama dengan "harus", jelasnya.

Hal Ini, jelasnya, membuktikan mereka gamang mencari tahu apa yang akan mereka lakukan. "Tapi mungkin karena tidak ada beban sosial masa lalu....aaka mereka enteng menarik benang merahnya," jelas Lely.

Debat kali ini dinilainya menarik. "Bagaimana Jokowi yang kita duga katrok itu tegas menjawab tentang pertanyaaan Prabowo," jelasnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar