Home >> >>
Surya Paloh tak Risaukan Saksi Jokowi-JK
Rabu , 25 Jun 2014, 19:33 WIB
ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/mes/14
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan) menerima kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kedua kiri) di Jakarta, Selasa (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak merisaukan lagi keberadaan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam Pemilu Presiden 2014.

Usai kampanye akbar di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (25/6), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ribuan saksi sejak lama untuk seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Bersama parpol koalisi pendukung pasangan Jokowi-JK lain, pihaknya telah mempersiapkan keberadaan saksi tersebut secara sungguh-sungguh."Sudah dipersiapkan sejak dini hari. Jadi, tidak perlu risau dengan persiapan saksi," katanya.

Menurut dia, kesiapan untuk menugaskan saksi-saksi di TPS tersebut telah didapatkan dari laporan tim pemenangan nasional sekitar tiga hari lalu.

Persiapan saksi tersebut dilaksanakan secara bersama-sama dan fungsinya dimaksimalkan sesuai kondisi kewilayahan dan faktor kemenangan parpol masing-masing.

Ia mencontohkan pemaksimalan fungsi Partai NasDem di Aceh dan PDI Perjuangan di Sumatera Utara karena memiliki jaringan dan kader yang kuat di provinsi tersebut. "Jadi, pada hari pemilihan nanti, tidak ada TPS yang tidak memiliki saksi," katanya.

Dengan keberadaan saksi di seluruh TPS tersebut, pihaknya dapat memiliki data yang kuat terhadap hasil penghitungan suara di setiap TPS guna menghindari terjadinya kecurangan. "Kalau diperlukan klarifikasi (hasil pilpres), kita sudah menyiapkan saksi," kata Surya Paloh.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar