Home >> >>
Anies: Pembangunan Fokus ke SDA Adalah Pemikiran Kolonialis
Kamis , 26 Jun 2014, 17:36 WIB
Republika
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Anggota tim pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Anies Rasyid Baswedan mendorong masyarakat untuk memilih pempimpin yang mengerti penderitaan rakyat.

Menurutnya, sosok pemimpin yang mengerti penderitaan rakyat ada pada pasangan Jokowi-JK. "Tidak mengherankan, kalau Jokowi-JK sosok pemimpin nasional yang mengerti penderitaan rakyat. Karena keduanya berasal dari rakyat, terlebih Jokowi berasal dari keluarga sederhana," ujarnya di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Kamis (26/6).

Ia menambahkan, Jokowi-JK dalam menyusun rencana kerja berdasarkan pada pengalaman. Bukan imajinasi, sehingga jelas dan konkrit (nyata).

Sebagai contoh program kartu sehat dan Jakarta pintar yang sudah dilaksanakan Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

"Mengapa untuk sementara ini yang ditonjolkan, sektor kesehatan dan pendidikan? Tanpa mengecilkan sektor lainnya, kedua sektor tersebut salah satu kunci untuk pembangunan manusia Indonesia," ujarnya.

Sebab, menurut dia, dua hal itu penting untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkarakter, mandiri dan berdaulat. "Bukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini digembar-gemburkan. Karena konotasi SDM bisa objek, bukan subjek yang turut menentukan masa depan negara dan bangsa Indonesia," lanjutnya.

Dia juga mengritisi rencana pembangunan yang terfokus pada sumber daya alam (SDA). Sebab cara tersebut peninggalan kolonial.

"Memang betul secara retorika, perhatian terhadap SDA seakan nasionalis. Tapi pola pikir sama dengan kolonialis," ujar Anies.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar