Home >> >>
JK Persoalkan Sekolah Anak Hatta, Ada Apa?
Ahad , 29 Jun 2014, 23:55 WIB
Republika/Agung Supriyanto
JK dalam Silaturahim Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Selasa (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres), Jusuf Kalla, meminta anak-cucu Hatta Radjasa berbagi fasilitas dan layanan pendidikan dengan sejumlah sekolah yang ada di sekitarnya. Perlu diadakan /cross subsidi/ agar terjadi pemerataan kebutuhan pendidikan.

JK mengatakan, sekarang ini pendidikan 12 tahun sudah ada. Ia sepakat dan bersyukur dengan berjalannya program itu. Bukan hanya itu, ke depan sekolah yang sebagian besar diduduki para siswa dari kalangan mampu, harus siap berbagi dengan sekola inklusif.

''Anak bapak Hatta sekolah di mana? Mahal atau murah?,'' tanya JK kepada Hatta sambil diiringi senyum antara keduannya dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Ahad (29/6).

Dia menjelaskan, ke depan sekolah harus menerapkan sistem subsidi silang. Artinya, ada kerjasama antara sekolah yang membayar biaya lebih besar dengan mereka yang mendapatkan pendidikan gratis. Dengan begitu, tak menimbulkan jarak dan kesenjangan kualitas serta mutu pendidikan.

JK juga memberikan apresiasi kepada keluarga, khususnya para perempuan yang terus berupaya membimbing anak-anaknya. Sedangkan, masyarakat yang tak mampu, mereka juga bagian dari bangsa ini, perlu mendapat apresiasi dengan memberikan pendidikan gratis.

Dalam peryataan penutup, JK menjelaskan pendidikan itu tanggung jawab bersama, pemerintah dan keluarga. Implikasinya adalah peningkatan SDM dan IPTEK sehingga dapat mewujudkan produktifitas yang baik. Itulah kenapa pendidikan harus mendapat dukungan yang baik.

''Sekolah gratis harus dimulai dari PAUD karena itu adalah dasar membentuk mental bangsa. Selain itu perguruan tinggi perlu memperoleh perhatian besar,'' ujar dia.


Redaktur : M Akbar
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar