REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pernyataan Jokowi tentang alasan penjualan dan kemungkinan akan membeli kembali saham Indosat yang dijual kala kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, dinilai keliru.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, menjelaskan tidak mungkin membeli kembali Indosat seperti yang dikatakan Jokowi dalam debat capres beberapa waktu yang lalu.
"Kalau seperti yang dikatakan Jokowi ya tidak mungkin, karena tidak ada dalam SPA (Sales and Purchase Agreement) kemungkinan buy back itu. Jadi susah melaksanakan apa yang dibilang Jokowi," ujar Fadhil lewat keterangan yang diterima ROL, kemarin.
Pembelaan Jokowi soal alasan penjualan Indosat pun dinilai tak tepat. Sebab, perekonomian Indonesia saat itu sudah mulai pulih. Lagipula, kata Fadhil, langkah menjual Indosat adalah langkah yang keliru.
"Saat itu ekonomi sudah mulai pulih, target pertumbuhan sudah sekitar empat persen, inflasi sembilan persen. Walau anggaran masih defisit yang ditutupi oleh pinjaman luar negeri dan privatisasi (menjual Indosat). Tapi sebenarnya itu merupakan langkah keliru karena Indosat merupakan perusahaan strategis," katanya.