Home >> >>
Jokowi Dinilai Keliru Soal Indosat
Rabu , 02 Jul 2014, 14:32 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pernyataan Jokowi tentang alasan penjualan dan kemungkinan akan membeli kembali saham Indosat yang dijual kala kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, dinilai keliru.

 

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, menjelaskan tidak mungkin membeli kembali Indosat seperti yang dikatakan Jokowi dalam debat capres beberapa waktu yang lalu.

 

"Kalau seperti yang dikatakan Jokowi ya tidak mungkin, karena tidak ada dalam SPA (Sales and Purchase Agreement) kemungkinan buy back itu. Jadi susah melaksanakan apa yang dibilang Jokowi," ujar Fadhil lewat keterangan yang diterima ROL, kemarin.

 

Pembelaan Jokowi soal alasan penjualan Indosat pun dinilai tak tepat. Sebab, perekonomian Indonesia saat itu sudah mulai pulih. Lagipula, kata Fadhil, langkah menjual Indosat adalah langkah yang keliru.

 

"Saat itu ekonomi sudah mulai pulih, target pertumbuhan sudah sekitar empat persen, inflasi sembilan persen. Walau anggaran masih defisit yang ditutupi oleh pinjaman luar negeri dan privatisasi (menjual Indosat). Tapi sebenarnya itu merupakan langkah keliru karena Indosat merupakan perusahaan strategis," katanya.

Redaktur : Sammy Abdullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar