Home >> >>
KPU: Quick Count Bukan Hasil Resmi
Rabu , 09 Jul 2014, 14:23 WIB
Sejumlah pekerja melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pilpres 2014 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Timur, Kamis (26/6). ( Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ferry Kurnia Rizkiyansyah menegaskan, hasil hitung cepat atau quick count, survei dan jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga bukan merupakan hasil penghitungan resmi.

"Terkait hasil 'quick count', survei dan 'exit poll' itu bukan hasil resmi dari kami, namun itu patut diapresiasi sebagai metode ilmiah yang dilakukan oleh lembga. Kami berharap masyarakat menunggu dan mempercayai hasil resmi kami (KPU)," kata Ferry ditemui di Gedung KPU Pusat Jakarta, Rabu (9/7).

Ia mengatakan, KPU akan secara resmi menetapkan dan mengumumkan pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak di Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 22 Juli mendatang "Nanti kami akan menetapkan hasil rekapitulasinya, sekaligus penetapan perolehan suara terbanyak, pada 22 Juli di KPU Pusat," ucap Ferry.

Dijelaskan Ferry, proses penghitungan suara sesungguhnya hanya berlangsung di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) pada Rabu, setelah proses pemungutan suara berakhir pukul 13.00 waktu setempat. Selanjutnya dilakukan rekapitulasi perolehan suara secara berjenjang mulai dari tingkat desa-kelurahan yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) selama tiga hari, mulai Kamis (10/7) hingga Sabtu (12/7).

Kemudian rekapitulasi di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 13 - 15 Juli, di tingkat kabupaten-kota oleh KPU setempat mulai 16 - 17 dan di KPU provinsi pada 18 - 19 Juli. Tahapan terakhir rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat Pusat selama tiga hari mulai 20 - 22 Juli. Pilpres yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Redaktur : Karta Raharja Ucu
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar