REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Harus diakui ada sedikit aspek keberuntungan dalam langkah Korea Selatan ke Brasil 2014. Menelan dua kali kekalahan dan harus mengakui superioritas Iran di fase keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia, Korea Selatan akhirnya mampu memastikan satu tempat di putaran final Piala Dunia 2014 usai finish di peringkat kedua klasemen akhir fase keempat.
Mengantongi poin yang sama dengan Uzbekistan, Korea Selatan berhasil lolos berkat keunggulan satu poin dalam jumlah selisih gol. Sementara Uzbekistan hanya mampu mengumpulkan lima poin, Korea Selatan berhasil unggul dengan raihan enam angka.
Kondisi ini dianggap sebuah kemunduran buat tim berjuluk the Taegeuk Warriors. Alhasil, Chong Kai Hee, yang saat itu menjadi pelatih kepala Korea Selatan, harus rela meletakkan jabatannya.
Federasi Sepak Bola Korea akhirnya menunjuk mantan penggawa andalan Korea Selatan, Hong Myung Bo, sebagai pengganti Kai Hee. Penunjukan Myung Bo pun memiliki alasan yang kuat.
Kapten Korea Selatan di Piala Dunia 2002 itu diharapkan mampu memberi inspirasi buat para penggawa the Taegeuk Warriors untuk bisa tampil apik di ajang putaran final Piala Dunia kesembilan mereka. Selain itu, Myung Bo dipercaya untuk bisa melakukan regenerasi di skuat Korea Selatan.
Tidak lagi memanggil eks pemain Manchester United, Park Ji Sung, Myuung Bo akhirnya memilih sejumlah penggawa Korea Selatan kala berhasil merebut medali perunggu di ajang Olimpiade 2012 London.
Diisi oleh sejumlah pemain yang berlaga di kompetisi top Eropa, termasuk pemain yang merumput bersama Arsenal, Park Chu Young, dan kapten tim, Lee Chung Yoo, yang berlaga untuk Bolton Wanderers.
Meski rata-rata umur pemain di skuatnya baru 20 tahun dan beberapa mereka baru melakoni putaran final Piala Dunia pertama mereka, tapi Myuung Bo yakin panggung besar Piala Dunia tidak akan membuat mereka gentar. Pengalaman merumput di kompetisi Eropa bakal menjadi modal mereka untuk tampil kompetitif di Piala Dunia 2014.
''Tim ini terdiri dari beberapa pemain muda, tapi pemain-pemain kami tidak kekuragan pengalaman. Mereka semua bermain di level dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Mungkin tim ini bukan tim terbaik yang pernah kami miliki di Piala Dunia, tapi kami akan bekerja keras untuk bisa meraih status tersebut,'' ujar Myuung Bo di laman resmi FIFA.