Tak Hormati Bulan Suci, Ratusan Ekspatriat Ditahan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agung Sasongko

Jumat 11 Jul 2014 14:55 WIB

Ramadhan di Iran Foto: AP Ramadhan di Iran

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Peringatan bagi para ekspatriat agar menghormati bulan suci masih saja dilanggar. Kepolisian Kuwait pun menangkap 19 ekspatriat yang ketahuan makan di tempat umum selama bulan suci.

 

Mereka adalah pria dan wanita yang merupakan warga Amerika dan wanita Belanda yang tengah menyantap makananannya di pinggir jalan saat siang hari. Seorang warga ekspatriat Lebanon juga telah dijebloskan ke penjara karena telah merokok.

Selama bulan ini, mengkonsumsi makanan, termasuk makanan, minuman, rokok, dan obat merupakan pelanggaran di negara Muslim. Hukum ini pun juga berlaku bagi warga non-Muslim.

Sementara itu, aparat keamanan di Arab Saudi telah menahan hampir 2.200 pekerja asing ilegal di Madinah, Hail, dan Baha pada bulan ini. Mereka ditahan karena dituduh telah melanggar peraturan tenaga kerja dan kependudukan.

Kepolisian Madinah menahan 884 warga ilegal Asian dan Afrika selama bulan Ramadan setelah dilakukan penggerebekan di perusahaan-perusahaan di kota itu. Sementara itu, juru bicara kepolisian Hail, Abdul Aziz Al-Zenaidi mengatakan badan keamanan di Hail telah menahan 395 pelanggar selama tiga hari.

“Kami telah menyerahkan para pelanggar ke pihak berwenang untuk dihukum. Kami akan melanjutkan upaya penahanan pelanggar hukum tenaga kerja dan kependudukan tanpa kartu tanda penduduk,” katanya. Sedangkan di Baha, kepolisian telah menahan lebih dari seribu warga ilegal.

Sementara itu, pejabat kotamadya Riyadh menutup 23 restauran di ibukota karena telah melanggar aturan kesehatan. Mereka mencegah 101 karyawan untuk bekerja karena tak memiliki sertifikat kesehatan dan memenuhi kondisi higienis.

 

Terpopuler