REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Riset dan pengembangan mobil listrik di Indonesia, terus dilakukan. Yang menjadi masalah dari pengembangan mobil listrik adalah infrastrukturnya.
Head of MMC PR Section PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Jerry Amran menilai melihat dari kebutuhan dan sarana pendukungnya, mobil Hybrid memang lebih potensial ketimbang mobil listrik.
"Kalau mobil listrik masih banyak yang perlu dibenahi," kata dia kepada ROL, Rabu (25/9).
Itu sebabnya, PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi) melalui ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2013 coba memperkenalkan Outlander Plug-in Hybrid Elecrtric Vehicle (PHEV).
Kendaraan jenis Sport Utility Vehicle (SUV) ini sejak awal pameran diandalkan Mitsubishi guna mengedukasi masyarakat soal Hybrid.
Di Jepang, PHEV sudah diproduksi massal. Khusus pasar Indonesia, Mitsubishi masih melihat segala kemungkinan, termasuk respon pasar sebelum memasarkannya.
"Makanya, kami coba kenalkan dari awal. Dari situ, ketahuan bagaimana responnya. Sejauh ini respon masyarakat bagus sih," kata dia.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.