Home | |
Soal Ekspor Agya, Toyota: Kami Tak Mau Rakus
Kamis , 26 Sep 2013, 11:51 WIB
Toyota Agya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan tak ingin buru-buru mengekspor mobil berkonsep low cost green car (LCGC) barunya, Agya.

"Kami tidak mau rakus. Bagi kami yang penting fokus dulu dalam produksi. Kalo kapasitas sudah mencukupi, ekspor itu tinggal masalah waktu," kata Johnny Darmawan di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Jakarta, Kamis (26/9).

Johnny mengatakan, Agya merupakan mobil yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia. Namun, bukan berarti tidak bisa diekspor karena ada saja negara lain yang kondisinya mirip dengan Indonesia.

Dia kemudian mencontohkan mobil pendahulu Agya, seperti Kijang dan Avanza. Awalnya kedua jenis mobil itu juga didesain untuk kondisi jalanan Indonesia, tetapi ternyata juga digemari di pasar ekspor.

"Yang penting bagi saya, Agya mendorong industri pendukung otomotif lokal untuk terus berkembang karena mensyaratkan komponennya lokal. Produksi Agya hingga saat ini saja sudah mendorong beberapa industri baru," katanya.

Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo menambahkan, permintaan Agya sejak diluncurkan 9 September lalu sudah mencapai 15 ribu unit.

"Sampai dengan akhir tahun, kami bisa memproduksi Agya 15 ribu unit. Itu akan kami tingkatkan melihat minat masyarakat terhadap mobil itu," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.