Senin 31 Dec 2018 00:01 WIB

Tak Ada Salahnya Tetapkan Resolusi (Lagi)

Bila perlu tulis resolusi di secarik kertas.

 Ani Nursalikah
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ani Nursalikah*

Penghujung tahun sudah di depan mata. Hanya tinggal menghitung hari, lembaran tahun baru masehi akan kita jelang. Tentunya setiap orang menginginkan perjalanan hidupnya lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika sudah akhir tahun begini, penulis terbayang berbagai hal yang sudah dan belum dilakukan. Lantas, apa saja yang sudah apa Anda lakukan selama hampir satu tahun belakangan?

Ya, memulai tahun baru memang identik dengan resolusi atau hal yang ingin dicapai. Memang terdengar klise, tapi tak ada salahnya menetapkan resolusi (lagi). Sebenarnya memiliki resolusi haruslah dimiliki setiap orang, dan tidak perlu tahun baru juga untuk memulainya.

Sebab, setiap orang mempunyai timeline-nya masing-masing. Tiap orang punya jalurnya sendiri-sendiri.

Namun, tak ada salahnya memulai tahun baru dengan membuat sejumlah resolusi. Memulai sesuatu yang baru dengan lebih terencana, setidaknya, akan membuat kita keep on track. Alangkah baiknya pula menatap masa depan dengan rencana di tangan.

Beberapa contoh resolusi misalnya, ingin mencapai jenjang karier yang lebih baik, mengunjungi banyak negara, menurunkan berat badan, memiliki tubuh sehat, atau hanya 'sekadar' ingin lebih banyak menyapa dan tersenyum pada orang lain. Resolusi yang baik akan sia-sia jika tanpa rencana.

Penulis ingin berbagi beberapa cara untuk membantu memastikan resolusi akhir tahun kita tercapai. Untuk memulainya, pilih satu hal yang ingin diubah. Rasanya sulit, bahkan mungkin tidak akan berhasil mengubah segalanya sekaligus.

Jadi, buatlah sesuatu yang konkret dan jangan lupa merencanakannya. Persiapkan hal yang diperlukan. Tapi, jangan juga pilih hal yang tampaknya akan 'gagal', seperti menyelesaikan maraton padahal naik tangga saja ngos-ngosan.

Mulai dari hal kecil, misalnya Anda ingin berolahraga lebih sering. Jadwalkan tiga atau empat hari untuk olahraga di gym. Jika ingin makan lebih sehat, coba ganti makanan penutup dengan buah atau yogurt.

Tidak setiap hal yang kita inginkan berjalan mulus. hambatan pasti ada. Jangan karena ada satu masalah, kita lantas menyerah. Hal yang patut diingat adalah bagaimana cara mengantisipasinya.

Coba identifikasi hambatan situasi atau orang yang mungkin timbul. Cari cara mengatasinya. Begitu kita punya perkiraan cara menangani masalah, akan lebih mudah mengatasinya saat masalah itu benar-benar muncul.

Semua perubahan ini pada dasarnya bisa kita lakukan kapan saja. Momen tahun baru memang bisa jadi waktu untuk kita memulai perubahan. Tak ada salahnya pilih tanggal kapan mau memulai membuat perubahan.

Atau tak perlu pilih tanggal. Lakukan saja kapan Anda merasa siap. Lakukan di saat pikiran dan tubuh kita siap melakukannya. Jangan tanggung-tanggung, kerahkan 100 persen kemampuan Anda.

Bila perlu tulis resolusi di secarik kertas. Contohnya, bunyinya seperti ini, "Saya menikmati hidup bersih, bebas dari asap rokok". Tempel tulisan itu di cermin, di mobil, atau di tempat tidur. Tulisan semacam ini bisa jadi pengingat di saat semangat mulai kendor.

Satu hal yang terkadang kurang dipersiapkan adalah kegagalan. Jika Anda melewatkan satu sesi olahraga atau berteriak pada anak di suatu pagi jangan lantas membenci diri sendiri.

Terima 'kegagalan' Anda. Tulis apa pemicunya dan ambil pelajaran sehingga kegagalan itu tidak perlu terulang.

Misalnya, jika Anda tahu besok harus ada pertemuan di pagi hari, persiapkan semua dokumen yang harus dibawa, siapkan pakaian yang ingin Anda pakai sehingga saat pagi tidak perlu terburu-buru.

Tak ada salahnya membagi resolusi dengan keluarga dan teman-teman. Mereka bisa jadi pengingat kita lho, jika kita mulai melenceng dari target. Memiliki support system yang baik untuk berbagi suka duka akan membuat perjalanan kita lebih mudah.

Jangan lupa hadiahi diri sendiri. Hadiah kecil seperti menonton film di bioskop bersama pasangan atau sahabat bisa dilakukan di hari-hari awal.

Makin lama frekuensi pemberian hadiah ini bisa dikurangi menjadi misalnya sebulan sekali, dan seterusnya. Menghadiahi diri sendiri bisa membantu diri kita tetap semangat karena Anda tentu menanti hari dimana kita bisa mendapatkan hadiah.

Apa pun resolusi itu, penulis doakan berjalan dengan baik dan semoga bisa tercapai. Jadi, apa resolusimu?

*) Penulis adalah redaktur Republika.co.id

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement