Polisi Dumai Awasi Mudik Lewat CCTV

Red: cr01

Selasa 23 Aug 2011 09:43 WIB

Salah satu sudut Kota Dumai. Foto: shudonanshoku.blogspot.com Salah satu sudut Kota Dumai.

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI – Jajaran Polisi Resor Kota Dumai, Polda Riau, menyiapkan kamera pemantau atau CCTV untuk mengawasi laju arus mudik di wilayahnya.

Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Dumai, Ajun Komisaris Polisi Yudhi HS, mengatakan CCTV di pasang di sejumlah titik yang dianggap rawan kecelakaan (laka) termasuk tiap-tiap persimpangan baik yang memiliki rambu lalu lintas maupun yang belum. "Selain pemasangan CCTV, kami juga menerjunkan sejumlah personel dari berbagai unit kesatuan untuk mengatur laju arus mudik," kata Yudhi, Selasa (23/8).

AKP Yudhi menguraikan, seluruh CCTV yang sudah terpasang saat ini terkoneksi dengan jaringan "online" yang nantinya akan dengan mudah dipantau di pos keamanan yang tersedia. "Segala upaya ini dilakukan untuk atau demi kelancaran arus mudik lebaran tahun ini (1432 H/2011 M)," lanjut Yudhi.

Menurut dia, kepadatan arus mudik hari ini sudah mulai nampak. Kondisi tersebut diperkirakan akan bertahan dan akan terus meningkat hingga H-1 Idul Fitri. Saat ini kemungkinan peningkatan kendaraan masih sekitar 10 persen. Hingga H-1 nanti, diprediksi kondisi padat lalu lintas akan lebih meningkat.

Secara terpisah, Wakil Kepala Polres Dumai, Kompol Dolli Hariyadi, mengatakan mulai hari Selasa (23/8) pihaknya telah menggelar Operasi Ketupat demi kelancaran arus mudik Lebaran. Dalam Operasi Ketupat tahun ini, Polres Dumai menurunkan sedikitnya 267 personel dari seluruh unit dan sektor.

"Kami juga mendapat bantuan pengamanan dan penertiban arus mudik serta arus balik dari petugas Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan," kata Kompol Dolli.

Menurut Dolli, Operasi Ketupat nantinya akan terus berlanjut hingga berakhirnya arus balik yakni H+7. Selain itu, juga didirikan pos pengamanan merangkap kesehatan. Pos ini didirikan di beberapa wilayah rawan seperti di terminal AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), Pelabuhan Pelindo, Bandara Pinang Kampai dan di sejumlah wilayah lainnya yang dianggap rawan.

Terpopuler