MUI: Masih Ada Tayangan Tidak Sesuai Spirit Ramadhan

Red: Siwi Tri Puji B

Rabu 24 Aug 2011 11:55 WIB

Menonton televisi. ilustrasi Foto: Yogi Ardhi/Republika Menonton televisi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil pantauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap tayangan televisi di bulan Ramadhan 1432 H ini masih menemukan beberapa program yang terindikasi tidak relevan dengan spirit Ramadhan, dan pada saat yang sama muatannya kurang sejalan dengan standar penyiaran baik yang diatur dalam undang-undang.

"Ciri umum ketidaksesuaian dengan spirit Ramadhan adalah banyaknya dialog dan adegan yang merendahkan, memperolok, melecehkan sesama serta makian kasar. Terutama pada acara komedi yang disiarkan secara langsung," kata Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Pusat Imam Suharjo pada konferensi pers MUI, KPI dan Kominfo di Kantor MUI Jalan Proklamasi Jakarta.

Imam Suharjo memandang pertelevisian sebagai mitra stategis untuk mencerahkan dan membentukkan karakter bangsa. Menurutnya, kecenderungan lawak dan dakwah adalah suatu hal yang kreatif, tapi menurutnya hal tersebut kurang tepat.

"Itu akan dapat mencederai peran mereka sebagai pendakwah. Penampilan ustad sebaiknya biasa saja tidak berlebihan dalam hal pakaian dan make up, dan jangan ikut melawak seperti pelawak dan jangan ikutan nyanyi seperi penyanyi," ungkapnya.

Menurutnya, kritik dan masukan MUI bukan untuk membunuh industri pertelevisian, tapi dalam rangka membangun media yang bermartabat dan bermanfaat. "MUI menyaksikan antusiasme seluruh pengelola TV untuk menyambut menyemarakkan dan memberi warna Ramadhan baik berupa siraman spiritual, inspirasi untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup, hiburan yang religius maupun informasi yang bermuatan edukasi."

Terpopuler