REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi V DPR memantau jalur mudik Lebaran di wilayah Jawa Barat, Rabu (24/8). Secara umum kondisi jalur sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu. Namun beberapa catatan tetap disertakan.
“Kondisi jalan Lingkar Nagreg (misalnya) sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu,’’ kata anggota Komisi V DPR, Yudi Widiana, Rabu (24/8). Hal ini seiring penurunan kemiringan jalan, dari semula 12,5 derajat menjadi 10 derajat.
Yudi memperkirakan, kemacetan jalur selatan Jawa Barat, masih akan terjadi di kawasan Limbangan, Garut. “Karena ada bottle neck, penyempitan jalur di sana,’’ kata dia.
Sementara untuk jalur utara, Yudi melihat kondisi jalan dan rambu lalu lintas juga sudah cukup bagus. “(Tapi) potensi kemacetan masih ada di persimpangan Jomin, Cikampek,’’ ujar dia. Terutama pada puncak arus mudik, pada H-2 dan H-3 Lebaran.
Untuk meminimalkan potensi kemacetan itu, Yudi meminta petugas mengarahkan pemudik yang melintas Pintu Tol Kopo, ke jalur tengah atau selatan. “Jarak tempuh masing-masing relatif sama,’’ kata dia. Kondisi jalan maupun rambu lalu lintas di kedua jalur juga bagus. Harapannya, akan ada pemecahan konsentrasi kendaraan dari pintu tol tersebut.
Yudi berharap, tahun depan akan ada jembatan laying di Simpang Jomin, untuk menghindari penumpukan kendaraan dari Pintu Tol Cikopo. “Sudah mendesak kebutuhannya,’’ kata dia. Apalagi, persoalan kemacetan di titik ini selalu berulang setiap tahun.
Fasilitas air bersih di beberapa tempat peristirahatan tol, menjadi sorotan lain Yudi. “Dari pengalaman, air bersih selalu menjadi masalah bagi pemudik yang berhenti di tempat peristirahatan,’’ papar dia.