REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Penukaran uang pecahan yang dilakukan oleh pihak perbankan, instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan lebaran di Bank Indonesia (BI) Solo—sampai 24 Agustus 2011—telah mencapai Rp 1,036 triliun atau 82 persen dari yang diproyeksikan.
Penukaran uang pecahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk lebaran tahun ini diproyeksikan sebesar Rp 1,258 triliun. "Dan sampai 24 Agustus 2011, telah terealisasi sebesar Rp 1,036 triliun atau 82 persen," kata Pimpinan Kantor Bank Indonesia Solo, Doni P Joewono, Kamis (25/8).
Dana yang disediakan oleh Bank Indonesia sebanyak Rp 1,258 triliun itu terdiri dari uang pecahan Rp 20 ribu hingga Rp100 ribu sebesar Rp 1,035 triliun. Juga uang pecahan Rp 1.000 hingga Rp 10.000 sebesar Rp 232,78 miliar dan sisanya sebesar Rp 1,03 miliar dalam bentuk uang logam.
Pemenuhan kebutuhan uang baru sebagian besar dilakukan melalui penarikan perbankan sebesar Rp 967,32 miliar, penarikan lewat BPR/instansi pemerintah dan swasta Rp 37,84 miliar dan penukaran yang dilakukan langsung oleh masyarakat umum ke Bank Indonesia Rp 30,39 miliar.
Pecahan uang yang paling diminati adalah uang kertas pecahan kecil yaitu mencapai Rp 232,54 miliar. Pecahan Rp 1.000 dengan nominal Rp 17,69 miliar, pecahan Rp 2.000 dengan nominal Rp 34,88 miliar, pecahan Rp 5.000 dengan nominal Rp 81,16 miliar dan pecahan Rp 10.000 dengan nominal Rp 98,79 miliar.