REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suasana di dalam Stasiun Senen, Jakarta Pusat, terlihat sepi. Hanya terdapat beberapa orang yang terlihat berjalan atau menunggu di sekitar peron stasiun.
Ratusan penumpang yang akan berangkat menuju kampung halaman tercinta terpaksa menunggu dan menggelar alas untuk duduk lesehan di depan stasiun. Situasi mudik yang baru tahun ini terjadi, ternyata dikarenakan adanya pengetatan peraturan yang diterapkan oleh PT Kereta Api Indonesia.
Sesuai dengan peraturan yang sebenarnya telah dibuat sejak tahun kemarin, penumpang kereta yang ingin mudik baru dapat memasuki kereta satu jam sebelum kereta berangkat. Dalam sekali pemberangkatan pun jumlah penumpang kereta ekonomi kini dibatasi menjadi 150 orang penumpang dalam satu gerbong.
Jumlah tersebut terdiri dari 106 orang penumpang dengan tiket duduk dan 44 orang penumpang dengan tiket berdiri. Sementara untuk bisnis, dalam satu gerbong terdapat 125 orang penumpang dengan tiket duduk, dan 31 penumpang untuk tiket berdiri.
Adanya pemberlakuan peraturan yang semakin ketat ini diakui Kepala Humas PT KAI daerah operasi (Daop) I Jakarta, Mateta Rijalulhaq. "Ada penurunan sekitar lima hingga tiga belas persen jumlah penumpang dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya ketika ditemui di Stasiun Senen, Ahad (28/8).
Mateta menambahkan, meski aturan ini sudah berlaku sejak tahun lalu, namun penerapannya sendiri baru optimal tahun ini. Di kereta sendiri, sebelum berangkat dan dalam perjalanan akan ada sweeping penumpang serta pemeriksaan tiket beberapa kali sebagai bagian dari pengamanann terpadu.
Mateta menuturkan, meski pengamanan sudah diperketat, terhitung sejak H-7 sebelum lebaran terdapat 200 hingga 250 penumpang gelap. "Mereka kemudian diturunkan dan tak boleh ikut berangkat," ujarnya.
Begitu juga dengan penumpang yang ketahuan berada di kereta namun memiliki tiket yang tak sesuai dengan jadwal keberangkatan. Untuk memenuhi kebutuhan pemudik tahun ini, PT KAI menyiapkan 38 kereta komersial untuk bisnis dan eksekutif, 12 kereta ekonomi, 6 kereta tambahan komersial bisnis-eksekutif, dan 6 kereta tambahan ekonomi.
Puncak arus mudik telah terjadi kemarin, Sabtu (27/8), dengan jumlah penumpang sebanyak 41.500 penumpang dari Jakarta untuk seluruh tujuan. Sementara itu, untuk kereta dari Stasiun Senen disediakan tambahan sebanyak 13 kereta komersial, yaitu 5 kereta tambahan eksekutif-bisnis, 7 kereta tambahan ekonomi, dan 1 kereta tambahan AC-ekonomi.