REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU – Malam lebaran memberikan keuntungan tersendiri bagi penjual kembang api di Kota Bengkulu, karena mereka dapat meraup untung jutaan rupiah.
"Malam takbiran kali ini saya dapatkan keuntungan jutaan rupiah karena banyak masyarakat yang membeli mercon jenis kembang api," kata Alamsyah, salah seorang pedagang di Kawasan Kampung Bali, Selasa (30/8) malam.
Alamsyah menjual beragam jenis kembang api dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 500 per buah hingga ratusan ribu rupiah. Dikatakannya, pada malam takbiran banyak warga yang membeli kembang api beragam ukuran. "Harga kembang api beragam, mulai harga termurah dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan bermodalkan Rp 1 juta ia bisa meraup keuntungan dua kali lipat. Petasan dan kembang api ia beli dari beberapa daerah di Jawa dengan harga yang murah.
Pantauan di lapangan, minat masyarakat membeli petasan dan kembang api sangat tinggi. Dan ini terlihat dengan tiada henti-hentinya bunyi letusan petasan di sepanjang jalan protokol di Kota Bengkulu.
Selain itu, pemandangan langit Bengkulu Selasa (30/8) malam ini sangat eksotis dihiasi puluhan kembang api beragam ukuran, yang dibeli masyarakat dari pedagang petasan dan kembang api.
Maraknya penjual petasan dan kembang api pada malam lebaran tampak di sepanjang Jalan Soeprapto, Kampung Cina, Kampung Bali dan beberapa jalan protokol di wilayah itu. Meski sebelumnya pihak aparat telah melakukan razia terhadap penjual petasan secara besar-besaran di wilayah tersebut, namun kebaradaan penjual petasan masih menjamur.
Kepada masyarakat yang membeli petasan dan kembang api, para pedagang mengingatkan untuk berhati-hati karena ada beberapa kembang api yang penggunaannya harus mengikuti petunjuk yang tertera di kotak pembungkus petasan. "Ada beberapa petasan yang kegunaannya tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti aturan. Jika tidak, maka akan membahayakan," demikian Alamsyah.