Lebaran, Sampah di Ragunan 15 Truk Tiap Hari

Rep: C28/ Red: Johar Arif

Senin 05 Sep 2011 17:40 WIB

Truk sampah Foto: Blogspot Truk sampah

REPUBLIKA.CO.ID, Ragunan -- Volume sampah di kebon binatang Ragunan mencapai sekitar 15 truk pada akhir pekan lalu. Padahal, di hari biasa sampah yang diangkut sekitar sembilan truk, atau setara dengan 40 ton.

"Selama Lebaran, setiap hari sekitar 15 truk dikirim ke sini untuk kita pisahkan," kata Tajam, pemulung sampah. Menurut Tajam, penyumbang sampah terbesar adalah daun-daunan kering. Selanjutnya stereofoam dan kardus bekas makanan pengunjung. Botol air mineral pun tak kalah banyak. "Kita tidak digaji oleh pengelola bonbin, jadi seperti pemulung," kata Tajam kepada Republika, Senin (5/9).

Pekerjaan memilah sampah dilakukan oleh tiga orang, Tajam, Hadi dan Kempleng. Mereka bekerja sejak pukul 09.00 hingga 21.00. Peralatan wajib yang harus dibawa adalah cangkrang (garpu pengais), sepatu boot, keranjang, dan karung.

Mereka memilah sampah ke dalam beberapa kelompok. Sampah organik yang berasal dari dedaunan kering dipisahkan untuk jadi kompos. Sampah non-organik, seperti kaleng, stereofoam, plastik, kertas dan kardus dipilih untuk dijual kembali. Sisanya ditaruh di sebuah lobang besar untuk dibakar.

Sampah yang laku dijual akan dikumpulkan. Plastik dijual per 300 kg ke lapak Ragunan atau Ciganjur. Sampah kardus setelah terkumpul 50 kg baru akan dijual. Untuk plastik aqua, minimal 40 kg baru bisa dijual. Sampah-sampah ini dihargai sekitar 1000-3000 rupiah per kilogram. Lama pengumpulan untuk jumlah minimal sekitar dua hingga tiga hari.

Terpopuler