REPUBLIKA.CO.ID, Selama empat tahun Rasulullah SAW bersama Halimah. Halimah itu orang miskin, seperti Siti Aminah yang juga miskin. Tapi semenjak dapat anak angkat Rasulullah, rezkinya berlimpah.
Dalam sekejap, kehidupan rumah tangga Halimah berubah total. Dan itu menjadi buah bibir di kampungnya. Mereka melihat, keluarga yang tadinya miskin tersebut hidup penuh kedamaian, kegembiraan, dan serba kecukupan.
Domba-domba yang mereka pelihara menjadi gemuk dan semakin banyak air susunya, walaupun rumput di daerah mereka tetap gersang. Peternakan domba milik Halimah berkembang pesat, sementara domba-domba milik tetangga mereka tetap saja kurus kering. Padahal rumput yang dimakan sama.
Karena itulah, mereka menyuruh anak-anak menggembalakan domba-domba mereka di dekat domba-domba milik Halimah. Namun hasilnya tetap saja sama, domba para tetangga itu tetap kurus kering.
Semenjak dengan Halimah, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan, diberi atau tidak diberi makan, beliau tidak minta. Tidak seperti anak-anak lainnya yang jika lapar akan meminta makan.
Selain itu, saat mengambil Rasulullah SAW sebagai anak susuan, air susu Halimah bertambah banyak. Ia pun heran. Sebab, selama ini air susunya bukan tidak ada tapi tidak begitu banyak. Namun, semenjak muncul Nabi SAW, air susunya berlimpah.
Anehnya lagi, ketika sudah menyusu di susu sebelah dan hendak diberikan sebelah lain lagi, Nabi Muhammad tutup mulut kuat-kuat. Halimah paham Rasulullah SAW ajar dia yang sebelah ini untuk saudaranya, Damrah.
Sejak kecil Allah SWT sudah menganugerahkan sifat keadilan pada Rasulullah SAW. Nabi SAW tidak ingin mengambil bagian yang bukan untuknya. Rasulullah pun tak pernah menangis, tidak seperti anak kecil lainnya yang pasti menangis.
Muhammad cilik dikembalikan ke Makkah setelah terjadi peristiwa pembelahan dada. Dua malaikat datang menghampirinya dengan membawa bejana dari emas berisi es. Mereka membelah dada Rasulullah SAW dan mengeluarkan hatinya.
Hati itu dibedah dan dikeluarkan gumpalan darah yang berwarna hitam. Kemudian dicuci dengan es. Setelah itu dikembalikan seperti semula. Halimah khawatir dengan keselamatan Muhammad cilik. Ia dan suaminya sepakat mengembalikan Muhammad kepada ibunya.
Ketika diserahkan, Halimah tidak tahu apa yang terjadi pada Rasulullah SAW, sebab untuk mendapat informasi di zaman itu sangatlah susah. Tiba-tiba ketika umur Rasulullah SAW 40 tahun, terdengarlah berita oleh Halimah, rupanya anak susuannya menjadi rasul.
Namun demikian, untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW begitu susah. Halimah memeluk Islam di tangan orang lain dan bukan di tangan Rasulullah SAW. Hanya suatu hari Halimah dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW. Halimah pun merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Selepas itu Halimah pun meninggal dunia. Itulah terakhir kalinya dia berjumpa dengan Rasulullah SAW.