Ahad 08 Apr 2012 10:28 WIB

Awal Beroperasi, Mandala Tawarkan Tiga Tujuan Penerbangan Perdana

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Mandala
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mandala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mandala Airlines menawarkan tiga tujuan penerbangan  paska pengoperasian kembali maskapai udara tersebut. Setelah memulai rute Jakarta-Medan Kamis (5/4) lalu, Mandala akan membuka rute internasional Singapura – Medan dan Jakarta-Kuala Lumpur.

Kemungkinan besar, penerbangan dari Singapura ke Medan akan mulai beroperasi pada 20 April mendatang. Sementara untuk penerbangan Jakarta- Kuala Lumpur, Mandala akan memulai penerbangan pada 4 Mei mendatang.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Grup Saratoga Investama Sedaya-pemegang saham mayoritas- Mandala, Sandiaga Uno, perusahaan penerbangan itu bakal meningkatkan jumlah rute penerbangan seiring dengan pertumbuhan penumpang. "Kita lihat ke depannya serta melihat pertumbuhan penumpang," katanya Ahad (8/4).

Ia mengaku mengembalikan kepercayaan pelanggan menjadi target utama perusahaan penerbangan itu sekarang. "Kita akan fokus ke safety," ujarnya.

Untuk memaksimalkan penerbangan, ia menjanjikan pelayanan yang prima pada maskapai tersebut. Bukan hanya layanan yang pasti, Sandiaga juga mengaku maskapai ini akan memastikan performa yang optimal sepeti layanan tepat waktu.

Mandala menargetkan bisa meraih 10 juta penumpang hingga akhir tahun. Perusahaan  itu menyiapkan dana sebesar 250 juta dolar AS dari kas internal untuk bisa mengoperasikan 10 pesawat Airbus tipe A 320 selama 2012 ini.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Herry Bakti mengaku pemerintah memang sudah memberi izin Mandala untuk kembali terbang. "Mereka memang boleh terbang perdana kapan saja," katanya.

Untuk terbang, maskapai harus memiliki sertifikat mengudara atau air operator’s certificate. Berdasarkan ketentuan pemerintah, untuk terbang, Mandala setidaknya harus mengoperasikan minimal 10 pesawat.

Di awal Januari 2011, Mandala Airlines berhenti beroperasi akibat hutang yang menumpuk hingga Rp 2,4 triliun. Pemegang saham sebelumnya gagal melakukan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur.

Paska restrukturisasi, saham Mandala akhirnya dimiliki Saratoga hingga 51,3 persen dan Tiger Airways sebanyak 33 persen. Sementera itu, sisa saham sebanyak 15,7 persen masih dimiliki pemilik saham sebelumnya dan kreditor Mandala.

Baik Saratoga maupun Tiger akhirnya berbagi tugas dalam pengembangan Mandala ke depan. Di mana Saratoga Capital menjadi investor keuangan sedangkan Tiger Airways menjadi investor strategis.

Sebelum bermasalah dan diambil alih Saratoga, Mandala melayani 17 rute domestik. Di wilayah Sumatera, Mandala melayani rute seperti Pekanbaru, Medan, Jambil dan Pangkalpinang.

Sedangkan di Jawa dan Bali, ia melayani rute Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Untuk Kalimantan, maskapai ini terbang ke Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement