REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Ramadhan memiliki warna spesial di wilayah Selatan Spanyol. Di kawasan tersebut bangunan-bangunan tua khas Muslim Andalusia menguatkan sisa-sisa kejayaan Islam di wilayah ini.
Di Baizin, salah satu kawasan di wilayah Granada misalnya, suasana bergaya kota Kasablanka di Maroko sangat kental terasa. Ketika menelusuri jalan misalnya, di balik bangunan-banguan tua sejumlah menu khas Ramadhan dan buku Islami akan terlihat dijajakan di toko-toko
Perempuan dengan jilbab dan cadar pun bukan hal yang asing. Pemandangan tersebut merupakan sesuatu yang biasa ditemui di kawasan yang kerap dijuluki Pulau Hijau itu.
Baizin memang wilayah Spanyol yang dekat dengan Maroko karena berada persis di dekat Selat Gilbatar. Banyak restoran yang menjajakan panganan berbuka, bahkan dimiliki orang-orang keturunan Maroko.
Mereka menyiapkan Ramadhan kali ini dengan sangat spesial. Karena tiap kali bulan suci datang ratusan wisatawan Muslim akan datang untuk berbuka di pelabuhan-pelabuhan terdekat, bahkan memesannya lagi hingga sahur tiba.
Menurut salah satu wisatawan Ahmed Aznak, Ramadhan di Baizin memang terasa sama dengan Maroko. "Saya rasa tidak ada perbedaan," kata turis yang kebetulan berasal dari Maroko ini sebagaimana dilansir dari IslamOnline.net.
Ia menuturkan ada warna yang sama yang ia rasakan. Pemandangan masjid juga terlihat di beberapa sudut di wilayah tersebut.
"Namun jika bosan, kita bisa berjalan ke kawasan yang biasa dijuluki "kota mimpi" Marbella," katanya. Ia menuturkan suasana Ramadhan terasa sangat harmonis di wilayah ini.
Ya, Marbella sama halnya dengan Baizin. Kota di selatan Spanyol ini juga menjadi saksi keberadaan Muslim di Spanyol.
Suasana ke-Islaman juga semakin terasa dengan keberadaan Masjid terbesar di wilayah itu, Masjid Mawa'id Ar Rahman. "Dulu, ada saja yang menyumbang makanan untuk di bawa berbuka di mesjid," kata Hamed, warga lokal Marbella.
Namun menurutnya, bagi kebanyakan warga Marbella pesat makanan bukan hal yang membuat Ramadhan istimewa.Tapi bagaimana puasa bisa mendekatkan diri umat dengan Allah swt dan merasakan penderitaan saudara sesama Muslim yang kurang beruntung.