REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya, Rabu (8/2), mengatakan pihaknya tidak setuju dengan rencana peleburan Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) pada musim kompetisi yang akan datang seperti yang diutarakan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin belum lama ini.
Menurut dia, kompetisi yang resmi dan layak diikuti oleh tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua pada umumnya adalah kompetisi yang sah dan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pada kongres Bali beberapa tahun lalu.
"Kami (Persipura,red) tidak setuju dengan rencana peleburan ISl dan IPL pada musim yang akan datang, dan menurut kami ISL adalah liga yang resmi sesuai dengan statuta kongres Bali," kata La Siya di Jayapura, Papua, Rabu.
Pria asal Buton, Sulawesi Tenggara itu mengemukakan, meskipun pihaknya diminta memilih sekalipun, tim yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura itu tidak akan bergabung karena ISL merupakan kompetisi yang tertinggi dan terbaik yang ada saat ini di Nusantara. "Kita harus punya liga yang resmi yang sesuai dengan aturan yang dibuat, dan ISL masih yang terbaik saat ini," katanya.
La Siya berpendapat jika kedua tim dari ISL dan IPL digabung maka keseluruhan akan berjumlah 34 tim, dan itu terasa banyak bagi satu musim kompetisi serta hal itupun tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kalau digabung keduanya ada 34 tim, tidak mungkin satu musim kompetisi diikuti tim sebanyak itu. Ini harus diatur yang baik dan mengacu pada aturan AFC dan FIFA," katanya.