REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Guna mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang Idul Fitri 2012, PT Pertamina (Persero) menambah bahan bakar premium melalui jalur impor. Bahkan, selama Juli hingga Agustus ini, BUMN itu telah mengimpor 1.340 barel premium untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengaku pada Juli 2012, perseroan telah mengimpor 740 ribu barel premium. "Sementara di Agustus kita menambah 600 ribu barel," katanya pada wartawan di sela Buka Puasa Bersama Pertamina, Rabu (8/8).
Impor juga dilakukan untuk sejumlah bahan bakar lain seperti LPG sebanyak 40 ribu ton, solar 200 ribu barel dan avtur 80 ribu barel. Ia yakin hal ini akan menjamin ketersediaan pasokan bahan bakar selama lebaran nanti.
Sebelumnya, pada periode mudik, Pertamina memprediksi peningkatan konsumsi premium sebesar 3,3 persen. Sementara solar diperkirakan akan mengalami penurunan permintaan 12,9 persen.
Banyaknya masyarakat yang menyelenggarakan mudik lebaran menjadi penyebab angka permintaan bahan bakar seperti premium meningkat. Pertamina mengaku mencoba menjaga stok sejumlah bahan bakar dari periode 4 Agustus hingga 4 September 2012.
Pada masa normal, impor Pertamina per bulan untuk premium mencapai delapan juta barel. Sedangkan solar mencapai lima juta barel dan elpiji sebanyak 200 ribu ton.
Sementara itu, Hanung menuturkan Pertamina juga sudah melakukan sejumlah upaya lain guna mengamankan stok bahan bahan bakar minyak. Selain peningkatan pasokan, Pertamina juga mengoperasikan SPBU 24 jam di jalur mudik mulai H-15 sampai H+15, dari Pantura hingga Lampung.
"Pertamina juga menyiapkan SPBU kantong di 63 titik," katanya. Ini merupakan mobil tangki berisi BBM untuk mengantisipasi krisis stok di SPBU normal.
Selain itu, switching tangki pendam di SPBU juga dilakukan dari solar ke premium atau pertamax. Setidaknya, kata Hanung, hal tersebut dilakukan di 45 titik lokasi.
Optimalisasi dan penambahan armada mobil tangki juga dilakukan di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Pertamina pun mengaku berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan Kepolisian untuk memastikan kelancaran distribusi BBM.