REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE, SULBAR -- Jelang perayaan Idul Fitri dan mengantisipasi arus mudik, Polres Majene, Sulawesi Barat, mendirikan lima pos siaga dengan jumlah personel diturunkan sebanyak 70 orang dan akan ditugaskan tujuh hari sebelum serta setelah lebaran.
"Mulai Jumat, (10/8), kita akan melakukan operasi ketupat dan bukan hanya petugas kepolisian ikut serta dalam operasi tersebut, beberapa unsur lainnya adalah Dinkes (Dinas Kesehatan) Majene, Pemadam Kebakaran, Satpol-PP (Satuan Polisi Pamong Praja), serta unsur TNI," jelas Kepala Satreskrim Majene, AKP Jubaidi di Majene, Kamis.
Lima pos tersebut akan dipusatkan pada beberapa kecamatan, di antaranya satu pos di pusat kota Majene sebagai pos pengamanan, masing-masing satu pos pelayanan ditempatkan di Kecamatan Banggae, Kecamatan Pamboang kilometer 17, Kecamatan Tubo kilometer 68, dan kecamatan Malunda kilometer 86.
Jubaidi mengatakan, 70 personel yang ditugaskan tersebut berasal dari seluruh satuan Polres Majene sehingga bukan hanya pengamanan dari kriminalitas, pengaturan lalulintas, pengaturan arus mudik serta beberapa tugas lain yang berkaitan dengan pengamanan jelang dan setelah lebaran.
Pantauan di lapangan, arus kendaraan pada jalur Trans Sulawesi di Majene sudah mulai menunjukkan peningkatan. Bahkan pada beberapa lokasi sudah terjadi kecelakaan lalulintas oleh pemudik yang berasal dari kabupaten lain.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Satlantas Polres Majene, AKP Saharuddin mengaku akan memperketat pengawasan lalulintas pada beberapa titik yang dianggap masih rawan terjadi kecelakaan. Selain itu, operasi ketupat tersebut akan dimaksimalkan untuk melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan untuk mematuhi rambu lalulintas.
"Kami optimis dan akan tetap berupaya tingkat (lakalantas) kecelakaan lalulintas berkurang selama melakukan operasi ketupat. Untuk itu, pengguna jalan diharapkan untuk memperhatikan seluruh peraturan berlalulintas sehingga tidak memicu munculnya kecelakaan," imbaunya.