REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pengamanan hari raya Idul Fitri dan tradisi mudik tahun ini, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan, selain gangguan kamtibmas, potensi lain yang perlu diwaspadai adalah aksi anarkisme dan terorisme.
"Dengan adanya ancaman-ancaman ini, anggota Polri perlu memaksimalkan dan merumuskan langkah inovatif untuk mengatasi potensi kerawanan yang terjadi," ujarnya, pada Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Ketupat Jaya-2012", Jumat (10/8).
Berdasarkan karateristik kerawanan pada operasi kali ini, beberapa kepolisian daerah dikelompokkan ke dalam prioritas 1 dan prioritas 2. Kepolisian daerah yang masuk dalam prioritas 1 adalah Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Timur, Polda Bali, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda DIY, Polda Lampung, dan Polda Banten. Sedangkan sisanya masuk ke dalam prioritas kedua.
Untuk mengamankan potensi kerawanan yang timbul tersebut, Polri telah menyebar personilnya di sejumlah pos pengamanan dan pos pelayanan. "Kepada semua anggota Polri saya instruksikan siapkan mental, fisik, dan komitmen moral. Ini operasi kemanusian, sehingga perlu pelayanan yang humanis," ujar Timur.