REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) perwakilan Malaysia menuntut Pemerintah Malaysia khususnya Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meminta maaf atas kasus pemukulan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh suporter Malaysia di Stadium Bukit Jalil, Rabu malam (28/11).
"Sejumlah penonton Indonesia dipukuli oleh suporter Malaysia dan salah satu korbannya adalah ketua BP KNPI di Malaysia, Sagir Alva," kata Sekretaris BP KNPI Malaysia, Tengku Adnan dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Kamis (29/11).
Atas kejadian ini, kata Adnan, BP KNPI Malaysia menuntut Pemerintah Malaysia khususnya FAM untuk meminta maaf karena di Indonesia belum pernah terjadi pemukulan suporter Malaysia.
Sedangkan untuk suporter Malaysia yang telah melakukan pemukulan, BP KNPI juga berharap mereka berani tampil untuk bertanggung jawab dan menyerahkan diri kepada Polisi agar kasus ini segera selesai.
"Sehingga nantinya pertandingan Malaysia vs Indonesia pada Sabtu (1/12) dapat berjalan dengan aman dan lancar," paparnya.
Kejadian tersebut, menurut dia, tidak membuat para pendukung Indonesia takut untuk hadir pada perlawanan Malaysia vs Indonesia nanti."
"Bagi kami mendukung Timnas adalah harga mati. Kemenangan Timnas Indonesia adalah kemenangan Bangsa Indonesia. Dan menjadi tugas dan tanggung jawab kami adalah mendoakan serta mendukung mereka," tuturnya.
Namun demikian, kepada para pendukung timnas Indonesia di Malaysia untuk tetap tenang dan jangan terpancing emosi karena kasus ini. WNI harus tetap menjaga nama baik bangsa dan Negara dimana pun mereka berada walaupun ada beberapa TKI yang menjadi korban pemukulan ini.
"Jangan ada tindakan balas dan kita serahkan sepenuhnya kepada Polisi Malaysia untuk mengusut tuntas serta menindak para pelaku," tegasnya.