REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah pihak ragu target inflasi 2013 bisa tercapai. Rencana kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar 15 persen dan kemungkinan dinaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun depan, diperkirakan akan meningkatkan inflasi.
Anggota komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel menyatakan, kenaikan TTL dan BBM akan mendorong kenaikan harga-harga di sisi penawaran. Kenaikan TTL dan BBM akan membentuk ekspektasi di benak masyarakat bahwa harga-harga tahun depan akan meningkat. “Terlebih saat ini beberapa daerah sudah menaikan upah minimum yang sangat signifikan jumlahnya,” ujarnya, Senin (3/12).
Tentunya ini berpengaruh pada peningkatan inflasi dari sisi ekspektasi. Belum lagi ditambah dengan tekanan inflasi yang diakibatkan masih bergejolaknya harga komoditas pangan. “Ini masih tetap menjadi ancaman. Produksi masih di bawah kapasitas dan masih sering terjadi gagal panen akibat cuaca dan musim. Belum lagi masalah logistik dan distribusi,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia perlu melakukan langkah antisipatif, bila tidak ingin inflasi tahun depan melampaui target. Pada 2013 mendatang, pemerintah berharap bisa menekan inflasi di angka 4,5 persen.