REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan mendukung sepenuhnya Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dalam putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta. PAN yang sempat terbelah pada putaran pertama, menyatukan suara mendukung Foke-Nara.
Penegasan itu dikatakan Ketua DPP PAN, Bima Arya. Ia mengakui pada Pemilukada DKI putaran pertama, suara PAN sempat terpecah belah. Namun pada putaran dua ini PAN secara bulat akan mendukung Foke-Nara untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2012-2017.
"Memang banyak perbedaan pendapat di internal, namun kami mengacu pada dua hal yakni pada aspirasi kader dan peraturan perundang-undangan," ujar Bima, Senin (6/8).
Dalam peraturan perundangan, ujar Bima menerangkan, bila sudah menyatakan surat dukungan politik pada salah satu calon. Maka, tidak mungkin ada perubahan dukungan. "Kalau kami mencabut surat dukungan tersebut artinya kami melanggar undang-undang," ujarnya.
PAN, kata Bima, bersama-sama dengan tim sukses Foke-Nara akan melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut meliputi komunikasi politik Foke-Nara yang harus disempurnakan.
"Kami akan berupaya untuk memperbanyak interaksi Foke-Nara dengan rakyat diperbanyak, dan hal tersebut perlahan-lahan sudah mulai terlihat," terangnya.
Ditegaskan Bima, seluruh jaringan PAN di Jakarta akan berkoordinasi dengan tim sukses Foke-Nara. Bila ada kader yang ketahuan keluar dari jalur, maka akan diberikan sanksi.
Bentuk sanksinya bisa berupa peringatan maupun pemecatan. Tergantung dari pelanggaran yang dibuat kader yang bersangkutan. Terkait dengan adanya isu SARA yang akhir-akhir ini mencuat. Bima menegaskan PAN tidak pernah mempolitisasi agama dan menjauhi isu SARA dalam mendulang dukungan.