REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali menghasilkan devisa sebesar 100,65 juta dolar AS dari ekspor tekstil dan produk tekstil atau TPT selama 2012. Namun, angka tersebut merosot 19,83 persen dibanding tahun sebelumnya 125,54 juta dolar AS.
"Namun, dari sisi volume pengiriman mata dagangan itu, meningkat 3,02 persen dari 44,18 juta potong pada 2011 menjadi 45,51 juta potong pada 2012," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu (27/2).
Ia mengatakan Bali juga mengapalkan TPT dalam bentuk lembaran sebanyak 7,37 juta meter senilai 12,24 juta dolar AS 2012. Kondisi tersebut untuk volume merosot 52,24 persen dan nilai berkurang 40,27 persen dibanding tahun sebelumnya.
Bali tahun 2011 mengirim 3,62 juta meter TPT senilai 7,31 juta dolar AS, Hasil kreativitas pekerja skala rumah tangga maupun perusahaan skala kecil itu berhasil menembus pasaran luar negeri. Ketut Teneng menjelaskan, TPT mampu memberikan kontribusi sebesar 20,89 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan sebesar 481,83 juta dolar AS selama 2012.
Pasaran utama TPT Bali adalah Amerika Serikat yang menyerap 23,44 persen, menyusul Australia 17,75 persen, Jepang 5,51 persen, Singapura 5,35 persen, Belanda 0,83 persen, Jerman 1,82 persen dan Inggris 6,22 persen. Selain itu juga menembus pasaran Prancis 4,17 persen dan 34,90 persen sisanya ke sejumlah negara lainnya.
"Ekspor TPT tersebut sebagian besar dalam bentuk pakaian jadi (busana) dengan berbagai jenis rancang bangun (desain)," ujar Ketut Teneng.