Rabu 24 Apr 2013 14:39 WIB

Konferensi Euromoney Soroti Sukuk di Arab Saudi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
sukuk (ilustrasi)
Foto: theentrepreneur.my
sukuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Konferensi Euromoney Arab Saudi 2013 akan digelar pada 7 hingga 8 Mei 2013 di Hotel Al Faisaliah, Riyadh. Konferensi tersebut akan menyoroti peran sukuk dalam perembangan tingkat pasar modal di Arab Saudi.

 

Diskusi tersebut juga akan mengangkat isu sukuk negara dan bagaimana pasar sukuk yang cocok dengan rencana pembangunan ekonomi Kerajaan Arab Saudi. Pasalnya penerbitan sukuk tumbuh signifikan sepanjang 2012 dan 2013 karena banyaknya pemain baru memasuki pasar sukuk. Konferensi tersebut akan meninjau proyeksi kemajuan sukuk di Arab Saudi pada 2013.

Berdasarkan catatan Kuwait Finance House (KFH), Arab Saudi menerbitkan sukuk senilai 10,5 miliar dolar AS pada 2012. Angka tersebut tumbuh 278 persen dari tahun sebelumnya. Arab Saudi menduduki peringkat kedua penerbit utama sukuk global setelah Malaysia. Penerbitan sukuk di negara-negara Teluk juga meningkat sepanjang 2012 menjadi 24 miliar dolar AS.

Direktur Emerging Markets Euromoney, Richard Banks, mengatakan fokus utama konferensi Euromoney terletak pada keuangan pemerintah, keuangan perusahaan, dan struktur sistem keuangan. Pasalnya ketiga hal tersebut kuat memunculkan penerbitan sukuk yang berdampak pada pengembangan industri keuangan syariah.

"2012 menandai langkah signifikan perubahan penerbitan sukuk. Kita harus mengevaluasi apa pentingnya itu bagi sektor keuangan Arab Saudi," ujar Banks, seperti dikutip dari Zawya, Rabu (24/4).

Konferensi atas prakarsa Euromoney dan Kementerian Keuangan Arab Saudi ini merupakan konferensi keuangan tertua dan terbesar di negara tersebut. Beberapa tokoh yang akan menjadi pembicara antara lain Menteri Keuangan Arab Saudi Ibrahim Al-Assaf, Menteri Perumahan Arab Saudi Shwaish Al-Duwaihi, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi Muhammad Al-Jasser, Menteri Perdagangan dan Industri Tawfig Al-Rabiah dan Ketua Otoritas Pasar Modal Mohamad Al-Sheikh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement