REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian mengenai dampak puasa terhadap penderita mag pernah dilakukan para ahli gastroenterologi di negara-negara Islam.
Penelitian di Kashmir, Pakistan, menyebutkan bahwa puasa Ramadan bisa membahayakan bagi pasien penderita tukak atau luka pada lambung (peptic ulcer disease) secara umum dan bagi penderita tukak lambung kronis aktif pada khususnya.
Penelitian di Turki juga menunjukkan bahwa kondisi lapar selama puasa Ramadhan juga meningkatkan risiko terkena komplikasi tukak duodenum (usus 12 jari), termasuk perdarahan dan perforasi (luka berlubang) pada lambung.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa puasa Ramadhan bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan sistem pencernaan atas akut (AUGIB), terutama akibat munculnya tukak duodenum.
Untuk mencegah dampak buruk, pasien penderita mag diharuskan menjalani pemeriksaan ada tidaknya tukak lambung dan pengujian ada tidaknya infeksi bakteri H pylori di pencernaan. Bila didiagnosis mengidap salah satu atau kedua gejala itu, pasien harus menjalani pengobatan sebelum diperbolehkan menjalani puasa.
Penderita mag yang pernah mengalami tukak lambung, tapi tak mengalami infeksi bakteri, dianjurkan menjalani terapi pencegahan untuk menekan produksi asam lambung sebelum menjalani puasa Ramadhan.
Sedangkan, penderita tukak duodenum bisa menjalani puasa bila mereka bersedia menjalani terapi sebelum dan selama Ramadhan.
Ilmuwan RS Universitas Hasan II Maroko melakukan penelitian terhadap 291 pasien penderita mag dalam dua periode berbeda, yaitu pada 10 Ramadhan dan 10 bulan sebelum Ramadhan dalam rentang waktu antara akhir 2001 sampai pertengahan 2010.
Penelitian ini juga mengonfirmasi temuan sebelumnya bahwa penyebab paling sering terjadinya AUGIB adalah karena pasien mengalami tukak lambung selama berpuasa Ramadhan.
Penelitian juga menunjukkan, jumlah pasien perempuan yang menderita perdarahan atau perforasi lambung cenderung meningkat lebih banyak dibandingkan pasien pria. Meski demikian, berpuasa selama Ramadhan tak memberi pengaruh apa pun pada pasien, tak membuatnya lebih baik atau buruk.
Temuan ini mengkritisi penelitian sebelumnya yang memprediksi bahwa dampak negatif puasa Ramadhan terhadap penderita tukak duodenal bisa berlanjut setelah Ramadhan. Secara umum, penelitian ini juga menyarankan agar terapi pencegahan diberikan kepada penderita mag yang berisiko terkena tukak lambung sebelum mereka diijinkan berpuasa Ramadhan.