Rabu 10 Jul 2013 16:31 WIB

Hatta Klaim Stok Beras Bulog Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim stok  beras di gudang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 2,96 juta ton atau tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dia menjelaskan, saat ini persediaan atau sok beras sebanyak 2,96 juta ton atau menyentuh angka hampir 3 juta ton. Jumlah tersebut untuk 12 bulan kedepan dan merupakan satu angka yang sangat kuat dan tinggi .

‘’Ini adalah satu angka yang tertinggi selama lima tahun terakhir ini. Oleh sebab itu maka Bulog memiliki kemampuan untuk melakukan intervensi pasar,’’ ujarnya kepada wartawan di kemenko perekonomian di Jakarta, Rabu (10/7).

Hatta juga mengingatkan supaya pihak-pihak tertentu jangan bermain spekulasi karena beras yang ada saat ini kuat. Hatta menjelaskan, apabila ada tren kenaikan harga beras maka Bulog dipersilakan untuk melakukan intervensi pasar tanpa perlu meminta izin.  ‘’Namun di musim basah seperti ini kami menyakini walaupun angka ramalan (aram) I ini hanya berkisar 0,3 persen namun kami optimis pada aram berikutnya ini akan meningkat,’’ tuturnya.

Oleh sebab itu, sambung Hatta, Kementerian Pertanian akan terus meningkatkan sisi suplai  dan Bulog akan menyerapnya. Pihaknya menetapkan kebijakan untuk menjaga stok beras pada angka 2 juta di gudang Bulog saat akhir tahun nanti.  Tidak hanya itu, seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah membuat permintaan beras kualitas premium meningkat.

‘’Oleh sebab itu Bulog juga diminta menstabilkan harga beras premium karena tampaknya juga ada peningkatan permintaan,’’ tuturnya. Dia berharap, dengan upaya-upaya tersebut maka ketahanan pangan Indonesia cukup.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement