REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menukarkan uang pecahan kecil ke calo di pinggir jalan raya, namun ke bank atau outlet resmi yang sudah ditunjuk Bank Indonesia.
"Biasanya warga menyerbu penukaran uang pecahan kecil selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Kami imbau tidak menukarkannya ke calo-calo di jalan," ujarnya ketika dikofirmasi wartawan di Surabaya, Jumat.
Pihaknya mengakui penukaran uang di pinggir jalan sangat berisiko terhadap jaminan keaslian uang. Karena itulah, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, seperti uang palsu maka masyarakat diimbau tidak sembarangan menukarkan uang.
Tidak hanya itu saja, ancaman kejahatan atau tindak pidana lain ketika menukarkan uang di pinggir jalan yakni resiko keamanan. Mantan Kapolres Sidoarjo tersebut menggambarkan, setelah seorang pengendara tukar uang di calo, tidak menutup kemungkinan akan diikuti.
"Selanjutnya, sampai di jalan sepi, motor akan diberhentikan dan terjadi tindakan perampasan atau pencurian dengan kekerasan. Ini yang kita khawatirkan dan harus tetap waspada. Karena itulah harus dicegah atau diantisipasi terlebih dahulu," katanya.
Apalagi, lanjut Setija, jika penukaran dilakukan dalam jumlah besar, wajib kiraya menukarkan uang di bank. Selain itu, pihaknya mengimbau agar dilakukan pengawalan oleh kepolisian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan ragu-ragu minta pengawalan karena tidak dipungut biaya. Ini sangat penting untuk membantu menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Tugas kami selain mengayomi, juga melindungi masyarakat," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Barat tersebut.
Sementara itu, menjelang Lebaran 1434 Hijriah kali ini, Bank Indonesia sudah menyiapkan banyak outlet atau bank sebagai lokasi penukaran uang pecahan kecil.
Di Surabaya, penyaluran uang dilakukan melalui lebih dari 500 kantor cabang, cabang pembantu, kantor kas, outlet bank umum, dan BPR. Penukaran dijadwalkan pada Selasa, Rabu, dan Kamis pukul 09.00 - 12.00 WIB, dan sudah dimulai sejak 9 Juli hingga menjelang Lebaran.
Di Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, telah disiapkan dana senilai Rp11,9 triliun. Bahkan, masyarakat bisa menukarkan uang tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim Hamid Ponco Wibowo mengungkapkan, dengan adanya penambahan outlet, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan karena bisa beralih ke outlet lain dan tidak memilih menukar di calo penukar uang.
"Mengenai calo, kami belum ada tindakan represif untuk menghalaunya. Di samping belum bisa mendeteksi langsung, kami belum bisa ambil tindakan. Selama tidak melanggar tata tertib maka tidak masalah. Apalagi itu kan pekerjaan mereka," katanya.