REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menginjak hari ketiga bulan Ramadhan harga buah Timun Suri terus naik dalam dua hari yang tadinya Rp 3 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp 4.500.
Pedagang mengakui kenaikan harga bisa terus terjadi karena penjualan terus meningkat sepanjang bulan Ramadhan hingga Rp 6 ribu per kilogram.
Siti (50), salah seorang pedagang grosir buah timun suri di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang mengatakan sejak hari pertama Ramadhan penjualan sudah meningkat.
"Tadinya hanya jual satu mobil, sekarang jadi tiga mobil. Harganya juga naik jadi Rp 4.500 per kilo," katanya pada Republika, Jumat (12/7).
Seiring penjualan yang terus meningkat maka harga Timun Suri pun naik dalam dua hari. Ia mengakui pada Rabu lalu sebelumnya masih Rp 3 ribu per kilo gram.
Menurut Siti, kenaikan harga bisa terus terjadi mengingat untuk penjualan Timun Suri selalu meningkat di setiap Ramadhan. Kemungkinan bisa mencapai Rp 6 ribu per kilogram harga tertingginya.
Dia mengambil pasokan timun suri dari petani di Pandeglang, Banten. Setiap hari memasok dari mulai satu sampai tiga mobil dengan ukuran yang berbeda. Menurut dia dalam satu kali angkut ada yang 2,5 ton, empat ton sampai tujuh ton.
Setiap bulan puasa penjualan timun suri selalu meningkat. Pembeli yang datang pun beragam dari yang mulai skala kecil maupun pedagang-pedagang eceran yang membeli dalam partai besar. Hampir beberapa pedagang timun suri di beberapa pasar kecil di Tangerang membeli darinya.
"Tiap puasa, penjualan selalu meningkat. Saat ini awal puasa saja peningkatan 10 persen, pasti akan terus meningkat, karena timun suri paling dicari," paparnya.
Sejauh ini pasokan timun suri dari petani masih tersedia. Namun tidak dipungkiri apabila jumlah pembeli terus meningkat maka akan mempengaruhi pasokan dari petani.
Ia khawatir saat penjualan tinggi, nanti pasokan justru akan berkurang. Ia pun mengharapkan hingga akhir Ramadhan jumlah pasokan timun suri bisa lancar. Selain itu, untuk harga bisa wajar bertahan pada Rp 4 ribu–Rp 4.500.