REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan Ramadhan sering dijadikan momentum untuk saling berbagi pada sesama. Hal itulah yang dilakukan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid. Dia memilih berbuka puasa bersama para narapidana di rumah tahanan Salemba, Jakarta Pusat.
Acara buka puasa bersama tersebut dijadwalkan mulai pukul 16.00 WIB. Namun demikian, mantan Ketua MPR itu baru tiba di lokasi acara pada pukul 17.45 WIB. Dia mengaku datang telat karena terjebak kemacetan. "Tadi keluar dari DPR jam 14.15, macet sekali di jalan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat juga mengomentari kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan. Dia sangat menyayangkan adanya korban jiwa dari peristiwa yang disebabkan oleh ketidakpuasana para napi akan fasilitas lapas. "Jangan terjadi lagi kericuhan di lapas yang menyebabkan tragedi kemanusiaan yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Dia pun lalu masuk ke dalam rutan dan bersiap-siap untuk buka bersama napi. Sayangnya, wartawan tidak diijinkan masuk ke dalam rutan. Salah satu panitia acara mengatakan, di dalam rutan, Hidayat menjadi imam shalat maghrib dan memberikan ceramah pada para narapidana. Setelah itu, dia pun kembali pulang.