REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Peningkatan jumlah pengemis juga dihadapi banyak negara di Timur Tengah. Direktur Departemen Antipengemis Jeddah, Arab Saudi, Saad al-Shahrani mengatakan, lebih dari 800 pengemis, termasuk 400 wanita dan 300 anak-anak, telah ditangkap sejak awal Ramadhan.
Berbicara dengan Arab News, Al-Shahrani mengatakan, semua yang ditahan berasal dari negara-negara di kawasan Afrika dan Asia. Mereka telah melebihi ijin masa tinggalnya.
“Kita akan berkordinasi dengan instansi pemerintah terkait untuk mendeportasi mereka,” ujarnya seperti dikutip Arab News, Selasa (23/7). Dia meminta kerja sama berbagai pihak, termasuk warga, untuk mengatasi melonjaknya jumlah pengemis itu.
Kepala Kepolisian Jeddah Abdullah Al-Qahtani mengatakan, pihaknya akan terus menangkap pengemis di manapun mereka berada. Para pengemis itu umumnya ditemukan di lampu merah, perempatan jalan, masjid, dan arena perbelanjaan.
Mereka yang menjadikan pengemis sebagai profesi ini merupakan orang yang melampaui ijin masa tinggal. Ada juga yang sebelumnya haji maupun umrah, namun melewati batas waktu tinggal.