Berkah Ramadhan, Keuntungan Pedagang Kopiah Meningkat

Red: Hazliansyah

Ahad 28 Jul 2013 02:00 WIB

Penjualan Kopiah (ilustrasi) Foto: Antara Foto Penjualan Kopiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sejumlah pedagang kopiah (peci) musiman di Jambi selama bulan Ramadhan mengaku meraih keuntungan yang cukup lumayan akibat tingginya permintaan.

Amri, pedagang peci yang berjualan di daerah Telanaipura, Kota Jambi saat ditemui Sabtu mengatakan, dalam sehari dirinya dapat menjual sebanyak 30 hingga 40 peci.

"Peningkatan penjualan mencapai sekitar 25 persen. Dalam sehari kami bisa mendapatkan sekitar Rp 300 ribuan," ujarnya.

Kebanyakan warga mencari bentuk kopiah yang kerap digunakan para ustad di televisi. Namun, ada pula yang lebih menyukai kopiah yang model klasik. "Kalau soal harga, sangat variatif. Mulai dari harga Rp 15 ribu hingga Rp 70 ribu ada. Kebanyakan pembeli memilih peci yang modis," katanya.

Penuturan serupa disampaikan Hamid, penjual peci musiman di kawasan Sipin ini mengaku, dalam sehari dapat menjual 25-40 peci. Ia menyatakan, penjual peci kebanyakan berjualan di lokasi pasar bedug (jajanan buka puasa) sehingga masyarakat bisa membeli peci sekaligus berbelanja.

"Kalau model kopiah, warga kebanyakan menanyakan model kopiah kubah. Kopiah kubah itu model kopiah yang dipakai di sinetron dan warna kopiah pun sudah bermacam-macam," ujarnya.

Ia juga menuturkan, seluruh kopiah yang dijualnya merupakan kopiah titipan. Artinya, kopiah-kopiah tersebut merupakan titipan toko dan biasanya sistem keuntungannya dibagi dua.

"Jadi, setiap hari saya akan berbagi keuntungan dengan pemilik kopiah. Kalau dihitung-hitung, keuntungan untuk saya dapatlah sekitar Rp250 ribu," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, biasanya menjelang lebaran permintaan peci atau kopiah akan semakin banyak, karena itu ia berencana berjualan dengan stok peci yang lebih variatif.

"Saya optimistis bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp500 ribu per hari saat mendekati lebaran," tambahnya.

Terpopuler