REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tiket kereta api (KA) pesanan Bandar Lampung-Palembang, yang disediakan di dua tempat dan pemesanan lewat internet (online) habis terjual, untuk keberangkatan dari tanggal 3 hingga 7 sudah habis terjual.
KA Lampung-Pelembang, yang tersedia jalur ini kelas ekonomi AC (berangkat siang), bisnis dan eksekutif (malam).
Menurut penuturan petugas Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung, Ahad (28/7), bagi pemudik yang belum bisa memesan tiket lewat jalur tersebut, dapat membeli tiket langsung di loket yang tersedia di stasiun, pada hari keberangkatan dengan cara mengantre.
"Kalau beli tiket di loket masih bisa, tapi hari keberangkatan," kata Yatno, petugas stasiun KA Tanjungkarang.
Pihak Stasiun Tanjungkarang tidak menjual tiket berdiri dengan harga normal, sejak dua tahun terakhir. Hal ini untuk kenyamanan penumpang dalam perjalanan. Selain itu, pedagang dan penumpang gelap yang naik dari stasiun kecil selama perjalanan, juga tidak diperkenankan berjualan di dalam gerbong KA, kecuali memiliki tiket resmi.
Untuk kenyamanan dan keamanan penumpang KA, pihak PT KAI Divre III.2 Lampung, telah menempatkan petugas polisi khusus KA dan aparat kepolisian yang lengkap selama arus mudik dan balik Lebaran.
Loket pemesanan tiket KA di Belakang BRI, menjual tiket mudik KA Limeks Sriwijaya Tanjungkarang (Bandar Lampung) - Kertapati (Palembang), untuk kelas bisnis Rp 128 ribu per penumpang, dan eksekutif Rp 168 ribu per penumpang.
"Tarif tiket sudah naik sejak H-7 hingga H-4 Lebaran," kata Yuni, petugas loket pemesanan tiket KA.
Petugas Sstasiun Tanjungkarang, akan menambah jumlah gerbong jika pada saatnya jumlah penumpang diperkirakan meningkat dan padat, terutama pada puncak arus mudik H-3. Hal bertujuan, agar semua pemudik bisa terangkut dan merasakan kenyamanan pada saat mudik Lebaran.
Pada arus mudik Lebaran ini, PT KAI Subdivre III.2, pada pagi hari juga mengoperasi KRD Way Umpu dan Seminung dari Stasiun Tanjungkarang-Kotabumi. Ini untuk keberangkatan jalur pendek dalam wilayah Lampung.