REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai dipadati sejumlah pemudik yang didominasi tujuan pemberangkatan Sumatera.
"Saya sengaja pulang ke kampung lebih awal supaya tidak kena macet," kata seorang pemudik Vicky (32), di Bekasi, Rabu.
Menurutnya, kemacetan di sejumlah lintasan mudik jalur darat cukup membuat keluarganya kelelahan setiba di kampung dan tidak maksimal beraktivitas. Menurut dia, saat ini harga tiket masih normal karena berada di kisaran Rp 180 ribu per penumpang.
Atas kondisi itu pula, Vicky bersama tujuh saudaranya memutuskan pulang kampung lebih awal untuk menghindari lonjakan harga tiket mudik. "Biasanya, kalau jumlah penumpang sudah banyak, maka harganya bisa melonjak menjadi Rp 280 ribu per penumpang," katanya.
Salah satu petugas PO, Jay (42), mengatakan peningkatan pemudik pada H-7 sudah diantisipasi pihaknya dengan mempersiapkan kendaraan dan pengemudi. "Peningkatan penumpang hingga dua kali lipat diperkirakan akan terjadi pada H-7 pada Kamis (1/8)," katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini belum berani memberlakukan kenaikan tarif karena masih menunggu arahan dari pihak berwenang.
"Kami tidak mau kenaikan tarif ini justru membuat penumpang tambah sepi," katanya.