REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki H-7 lebaran, jalur pantura Cirebon mulai dipadati pemudik. Bahkan, kemacetan sempat terjadi di beberapa titik lokasi karena rambu dan pembatas jalan yang belum terpasang.
Berdasarkan pantauan, Kamis (1/8) pagi, kepadatan kendaraan sudah mulai terlihat sejak memasuki Palimanan, Kabupaten Cirebon. Kendaraan pemudik yang didominasi sepeda motor, bergerak dari arah Jakarta menuju arah Jawa Tengah dengan jumlah sekitar 50 unit per menit. Di titik lokasi itu, kendaraan hanya dapat merayap dengan kecepakatan sekitar 20 km per jam.
Kepadatan kendaraan baru terurai saat memasuki daerah Plumbon. Jalan yang luas membuat kendaraan bisa melaju lebih cepat. Namun arus kendaraan kembali tersendat saat memasuki kawasan Pasar Pasalaran di daerah Plered dan Pasar Kue Weru. Kendaraan pemudik berbaur dengan aktivitas masyarakat di kedua pasar tersebut.
Bahkan saat memasuki daerah Kedawung, arus kendaraan sempat mengalami kemacetan. Hal itu dikarenakan titik tersebut menjadi pertemuan antara arus kendaraan yang akan menuju Jawa Tengah dengan kendaraan yang akan masuk ke Kota Cirebon.
Kondisi tersebut diperparah dengan ketiadaan polisi yang berjaga di sepanjang jalur pantura. Bahkan, pembatas jalan berupa tolo-tolo belum terpasang di sejumlah titik.
Sementara itu, dalam waktu bersamaan, jajaran Polres Cirebon Kota maupun Polres Cirebon sedang melakukan gelar pasukan untuk pengamanan arus mudik dan balik.
"Siang ini kami sebarkan anggota di lapangan," tegas Kapolres Cirebon, AKBP Irman Sugema. Selain itu, rambu-rambu lalu lintas, termasuk tolo-tolo juga akan segera dipasang.
Hal senada diungkapkan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni. Dia menyatakan, setelah gelar pasukan, anggotanya akan langsung disebarkan ke jalur pantura.